SITUS BERITA TERBARU

Monyet di Lereng Merapi Alami Obesitas

Wednesday, September 4, 2013
[imagetag]

Quote:Monyet ekor panjang di lereng Gunung Merapi, terutama di wilayah Kaliurang, kini sudah mengubah pola hidup. Perubahan itu terjadi karena mereka tidak lagi tinggal di daerah liar, melainkan kawasan wisata Taman Nasional Gunung Merapi. Akibatnya, kebiasaan makan mereka juga tak lagi sama. Bila biasanya monyet ekor panjang menyantap makanan alami, seperti buah-buahan, kini mereka memakan penganan instan.

"Insting mencari makanan alami sudah berkurang, mereka juga semakin manja," kata Asep Nia Kurnia, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan, Taman Nasional Gunung Merapi, Jumat, 30 Agustus 2013.

Perubahan asupan makanan itu pun berdampak pada bentuk badan monyet ekor panjang. Postur tubuh mereka menjadi lebih menggemaskan. Sebab, pipinya semakin tembam, perut tambun, dan terlihat kelebihan berat badan. Bahkan beberapa dari mereka mengalami obesitas atau kegemukan hingga kesulitan berjalan.

Menurut Asep, monyet-monyet Kaliurang kerap menyantap makanan produk pabrik. Seperti kacang kulit olahan pabrik, jadah-tempe, kacang atom, mi instan, minuman bersoda, dan minuman kemasan lain. Selain makanan dari pengunjung, terkadang monyet ekor panjang juga menjarah bekal milik wisatawan.

"Tak jarang pengunjung Kaliurang melihat kawanan monyet sedang asyik menikmati minuman kaleng," kata Asep. Kadang-kadang, monyet yang kelaparan menjebol warung di kawasan Telogo Puteri, Kaliurang, Pakem, dan Sleman.

Luas Taman Nasional Gunung Merapi sekitar 6.410 hektare. Dan penyebaran kawanan monyet pada lereng Merapi tidak hanya berada di Kaliurang. Tetapi juga ada di Kalitengah Lor, Sleman; Kemalang, Klaten; Gunung Bibi, Boyolali; dan Hutan Ngargomulyo di Dukun, Magelang. Namun jumlah kawanan monyet paling banyak berada di Kaliurang. "Kalau kawanannya, tersebar di beberapa wilayah. Untuk populasinya, tidak ada data yang pasti," kata Asep.

Menurut Camat Cangkringan, Sleman, Bambang Nurwiyono, masyarakat sudah diimbau untuk tidak mengganggu habitat binatang liar, seperti monyet atau anjing liar. Mereka juga diperingatkan agar tidak memberi makan monyet dan hati-hati dengan barang bawaan kala berwisata. "Hati-hati juga dengan hewan buas seperti harimau, atau anjing liar yang bisa menularkan virus rabies dan memakan ternak," kata dia.


sumber: TEMPO

wahh ternyata seburuk itu ya kalau kita memberi makan hewan liar, mereka jadi manja akhirnya mereka ngemil makanan manusia [imagetag] mulai sekarang kalau berwisata di alam liar usahakan tidak ada makanan / minuman yang ditenteng ya, kasihan mereka
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive