SITUS BERITA TERBARU

Meski Dikuyo-kuyo, Bang Ical Tetap Maju Nyapres. Masih Ada Dana Pribadi Rp 1 Trilun

Tuesday, September 24, 2013
[imagetag]
[imagetag]
Ical dan duit 1 triliun rupiah untuk nyapres


Golkar Jamin Ical tidak Gentar Hadapi Tes Integritas Capres
Selasa, 17 September 2013 | 15:46 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Calon presiden (capres) dari Partai Golkar, Aburizal 'Ical' Bakrie, diyakini siap mengikuti tes integritas capres yang mungkin digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). . "Prinsipnya kami mendukung peraturan yang dikeluarkan KPU," kata Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin di Jakarta, Selasa (17/9).

Bahkan, Nurul menantang KPU untuk mengeluarkan peraturan sebanyak-banyaknya. "Ayo saja, KPU keluarkan peraturan ini itu. Tapi, kalau di undang-undang tidak ada, pastinya tidak wajib," kata Nurul. Nurul mengingatkan KPU jangan terlalu banyak mengeluarkan wacana mengenai berbagai peraturan. "Laksanakan saja tugas sebgai lembaga penyelenggara pemilu.
http://www.metrotvnews.com/metronews...egritas-Capres

Golkar Panas Jelang Rapimnas
Wacanakan Konvensi Capres Golkar, Akbar Ingin Gulingkan Ical?
Selasa, 17/09/2013 14:31 WIB

[imagetag]
Ketua Umum Golkar, Ical

Jakarta - Pencapresan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sudah diketok palu di Rapimnas Golkar 2012 silam, namun Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung terus menggoyang. Kini Akbar bahkan mewacanakan konvensi capres Partai Golkar. Apakah Akbar sedang berupaya menggulingkan Ical, ataukah mencari celah menggagalkan pencapresan Ical? "Itu kan sudah dari dulu, orang-orang itu aja," kata sumber detikcom yang juga salah satu pengurus DPP Golkar pro Ical, Selasa (17/9/2013).

Memang pernyataan keras Akbar langsung menuai protes keras dari kalangan DPP Golkar loyalis Ical. Jubir Golkar Nurul Arifin nyatanya tak segan menegur Akbar agar tak mewacanakan konvensi capres yang bisa 'membakar rumah sendiri'. Namun hal ini ditampik oleh Akbar. Menurut Akbar pencapresan Ical telah sah karena Rapimnas setahun lalu sudah disepakati DPD Golkar tingkat
"Sah, dan saya katakan itu sudah jadi keputusan, tapi tentu lebih baik kalau tingkat II turut dalam penetapan capres," kata Akbar menawar agar Rapimnas Oktober mendatang DPD Golkar Tingkat II diikutsertakan.

Namun Golkar tak sepakat jika pencapresan Ical adalah harga mati karena di politik semua bisa terjadi. "Karena politik bisa ada perubahan walau tak ada rencana melakukan perubahan, termasuk capres Golkar," kata Akbar. Kini Sekjen DPP Golkar Idrus Marham sedang mempersiapkan konferensi pers resmi menyikapi pernyataan keras Akbar yang dilontarkan kepada wartawan dari kediamannya di Jalan Punawarman, Kebayoran Baru, Jaksel, siang tadi.
http://news.detik..com/read/2013/09/...gulingkan-ical

JK Serahkan Ke Golkar Apakah Mendukung Ical Atau Yang Lain Sebagai Capres 2014
Minggu, 22 September 2013 | 19:10

[SEMARANG] Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyerahkan soal calon presiden yang akan diusung Partai Golkar, apakah tetap menjagokan Aburizal Bakrie atau tidak kepada pengurus partai tersebut. "Saya tidak bisa menilai. Yang bisa menilai kan Golkar sendiri, termasuk pengurus di daerah-daerah," katanya, usai kegiatan jalan sehat kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah di Semarang, Minggu (22/9). Peningkatan elektabilitas capres yang dijagokan Golkar, yakni Aburizal Bakrie atau Ical, kata dia, berkaitan dengan kemampuan para pengurus partai hingga ke daerah-daerah, termasuk upaya-upaya untuk meningkatkan elektabilitasnya.

Berkaitan dengan polemik antara Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung dengan Ketua Umum Golkar Ical soal usulan konvensi capres jika elektabilitas Ical masih rendah, ia enggan memberikan komentar. "Ya itu kan antara ketua umum dengan dewan pertimbangan. Tentu biasa terjadi mereka saling memberikan pertimbangan-pertimbangan. Itu hak masing-masing mereka lah," kata Ketua Umum PMI tersebut. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga enggan berkomentar saat ditanya apakah pencapresan Ical sudah menjadi harga mati bagi parpol berlambang pohon beringin itu pada Pemilu 2014.
http://www.suarapembaruan.com/politi...res-2014/42231

[imagetag]
Ical atau ARB

Tak ada yang akan pilih, Ical diminta pikir ulang jadi capres
Senin, 23 September 2013 19:18:00

Para elite dari Partai Golkar meminta pencapresan Aburizal Bakrie untuk dievaluasi. Tetapi, tanggapan tersebut tidak digubris oleh Ketua Umum Partai Golkar tersebut. Pengamat Politik Iberamsjah melihat Ical sapaan Aburizal Bakrie memimpin sebuah partai besar seperti mengelola sebuah perusahaan. Padahal, Golkar memiliki tradisi demokrasi yang panjang di Indonesia.

Sehingga kepemimpinan Ical tidak mencerminkan ketua partai besar. Akibatnya muncul berbagai benih-benih ketidakpuasan yang memuncak pada perseteruan antarelite seperti yang diutarakan Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tandjung yang meminta pencapresan Ical dievaluasi. "Bagaimana mungkin orang sekelas Akbar, dilarang berpendapat. Dia mantan Ketua DPR yang pernah membela mati-matian Golkar saat sulit. Juga pernah menjadi Ketua DPR, dan beberapa kali menteri. Ini tidak masuk akal," kata dia di Jakarta, Senin (23/9).

Menurut dia, seharusnya Ical merangkul para elite partai seperti Akbar Tanjung dan Jusuf Kalla (JK) apabila ingin maju sebagai capres 2014 dari partai berlambang beringin tersebut serta mengurangi gempuran dari partai-partai lain. 'Konflik antar elite akan berimbas ke bawah. Kader dan simpatisan akan berpikir untuk membela Golkar apabila pemimpinnya ribut dan konflik terus di media," tegas dia.

Iberamsjah menambahkan para pendukung Ical tidak belajar dari sejarah perjalanan Golkar, dan malah memberikan pernyataan yang kurang etis serta merugikan partai. Karena itu, lanjut dia, para tokoh Golkar harus mengadakan bertemu membahas dinamika politik saat ini. Apalagi, kata dia, elektabilitas Ical sebagai capres masih di bawah 10 persen dan dipastikan akan sulit untuk bersaing dengan kandidat lain yang lebih memiliki elektabilitas tinggi. "Mengapa memaksakan mencalonkan diri jika elektabilitas tetap rendah. Di sini evaluasi sangat penting," pungkas dia.
http://www.merdeka.com/peristiwa/tak...di-capres.html

Ical Capres Paling Tidak Jelas!
Sabtu, 14 September 2013 , 18:53:00 WIB

RMOL. Pengamat politik Boni Hargens melontarkan sindiran keras terhadap calon presiden (capres) yang diusung partai Golkar, Aburizal Bakrie alias ARB alias Ical. Dari semua capres yang sudah ditentukan partai politik, ARB ia nilai sebagai calon paling tidak jelas. "Bang Ical, jelas bahwa dia (capres) paling tidak jelas," kata Boni dalam diskusi bertajuk 'Memilih Capres Secara Rasional' di bilangan Cikini, Jakarta Pusat (Sabtu, 14/9).

Mengapa tidak jelas? Kata Boni, hal itu lantaran Ical yang dekat dengan Presiden SBY tetap memerintahkan kader Partai Golkar, khususnya yang duduk di DPR untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah. Ical, masih lanjut Boni, juga terlalu percaya diri. Dia merasa hebat, sampai-sampai lupa diri. Dia juga lupa bahwa masih banyak borok yang dibuatnya sehingga membuat masyarakat hilang simpatik terhadap dirinya. "Golkar ini akan menang jika mengadakan konvensi seperti Demokrat saat ini. Kalau dipaksa Ical yang maju sulit. Ingat, lumpur itu bau banget. Lumpur itu kotor," sindirnya tajam.

Saat ini sudah ada beberapa parpol yang diketahui telah menetapkan capres untuk maju pada Pilpres di 2014 mendatang. Sebut saja, Partai Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie alias Ical, Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto, PAN mengusung Hatta Rajasa dan Hanura telah menetapkan Wiranto-Harry Tanoesudibjo sebagai Capres dan Cawapres.
http://politik.rmol.co/read/2013/09/...-Tidak-Jelas!-

Ical Bakrie Punya Dana Kampanye Abadi Rp 1 Triliun
SENIN, 10 SEPTEMBER 2012 | 11:29 WIB

[imagetag]
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam acara Deklarasi Calon Presiden dari partai Golkar di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/7). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Tsunami utang perusahaan dinilai banyak kalangan bakal menyulitkan langkah Aburizal di kancah politik. Cita-citanya menjadi presiden bakal sulit tercapai tanpa dukungan finansial yang memadai. Apalagi elite Partai Beringin tak sepenuhnya mendukung pencalonan Ical, sapaan Aburizal. Demikian terungkap dalam laporan majalah Tempo edisi 10 September 2012 berjudul Tsunami Utang Bakrie.

Krisis keuangan perusahaan Bakrie bahkan sudah menjadi bahan perbincangan kalangan politikus Golkar sejak medio Agustus lalu. "Kalau kondisi keuangannya karut-marut, bagaimana dia akan berkampanye?" kata seorang tokoh Golkar kepada Febriyan dari Tempo, Kamis pekan lalu. Menurut dia, tingkat elektabilitas Ical rendah akibat digerus kasus lumpur Lapindo serta dugaan penyelewengan pajak perusahaan Bakrie. Di sisi lain, pencitraan butuh fulus yang tak sedikit.

Di kalangan internal partai, Ical pernah mengumbar janji setelah merebut kursi ketua umum pada 2009. Kala itu, Ical berjanji menyediakan dana abadi Rp 1 triliun serta membangun kantor pusat di Slipi, Jakarta Barat, menjadi 25 lantai. "Belum ada yang dipenuhi. Kantong Ical sudah kempis," ucapnya.

Juru bicara Ical, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, Lalu Mara Satria Wangsa, memastikan guncangan bisnis keluarga Bakrie tak akan mempengaruhi persiapan Ical menuju kursi RI-1. "Di bawah Pak Ical, elektabilitas Golkar melesat," ujarnya. Ia mengatakan waktu dua setengah tahun menjelang Pemilu 2014 cukup untuk memoles citra bosnya. Lalu Mara pun memastikan Ical tak ingkar janji. Tapi dia mengoreksi, "Janji ada dana abadi itu hanya kalau partai bisa berbisnis."
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...i-Rp-1-Triliun

---------------------------------

Duit Rp 1 triliun itu sama dengan 1.000.000.000.000 rupiah, kalau dirupakan duit pecahan 20ribuan akan ada sebanyak 50 juta lembar dan kalau dirupakan pecahan 50 ribuan akan ada 20 juta lembar. Uang sebanyak itu, kalau untuk kampanye di jawa saja, kayaknya bisa deh menjebol benteng pertahanan PKS di Jawa Barat, PDIP di Jawa Tengah, PKB di Jawa Timur dan PKS/PPP/PDIP di Jakarta. .... caranya dengan cukup membagikan lembaran pecahan 20 ribuan atau 50 ribuan itu kepada penduduk miskin di perkotaan atau pedesaan, yang diserbu pada saat fajar menyingsing di hari "D-day" Pemilu atau Pilpres ..... [imagetag]


[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive