SITUS BERITA TERBARU

Kebijakan Bupati Gresik Tidak Pro Rakyat

Saturday, September 7, 2013
Kebijakan Bupati Gresik Tidak Pro Rakyat

Tingginya angka pengangguran di Gresik yang mencapai 150 ribu jiwa, mendapat sorotan tajam sejumlah Kalangan dan aktifis. Mereka menganggap, tingginya angka pengangguran tersebut mencerminkan bahwa kebijakan yang selama ini di ambil Pemerintah Kabupaten Gresik tidak berpihak pada masyarakat, dan tidak tepat sasaran.

�Dengan 1.600 lebih perusahaan, baik skala PMA (Penanam Modal Asing) maupun PMDN (Penanam Modal Dalam Negeri), mestinya angka pengangguran semakin berkurang. Bukannya malah bertambah,� Ucap Farid Abdillah, Ketua LSM Pusat Demokrasi dan Kemanusiaan.

Fakta masih tingginya angka pengangguran ini, lanjut Farid, menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Kabupaten Gresik selama ini tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Dan hanya mementingkan kalangan kaum pemodal.

�Kebijakan penanaman modal dan pemekaran industrisasi yang selama ini menjadi jargon Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, ternyata tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Tingginya angka pengangguran menjadi bukti, bahwa proyek � proyek mercusuar yang selama ini di lontarkan Bupati semuanya hanya omong kosong. Ironisnya, proyek � proyek tersebut dijalankan dengan dalih untuk mensejahterakan rakyat,� ucap Aktivis senior di wilayah Pantura tersebut.

Senada dengan Farid, Achmad Fathoni M.Sos, Akademisi jebolan S2 Unair, mengungkapkan, Kebijakan pemerintah semestinya mengacu pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan amanah Undang-Undang 1945.

�Tingginya angka pengangguran, menunjukkan kalau kebijakan Pemkab ada yang kurang tepat. Dengan keberadaan 1.600 lebih industri, mestinya lapangan pekerjaan cukup tersedia dan terbuka lebar untuk dinikmati masyarakat. Anehnya, justru angka pengangguran di Kabupaten Gresik malah semakin tinggi. Berarti ada yang salah dengan kebijakan selama ini,� kata Dosen di Perguruan Tinggi Swasta ini.

Tingginya angka pengangguran di Kabupaten Gresik ini, diperkirakan akan terus meningkat jika Pemerintah Kabupaten Gresik tidak mengambil kebijakan yang tepat.

Seperti diberitakan, Angka pengangguran di Kabupaten gresik hingga bulan September tahun 2013 masih cukup tinggi. Tercatat ada 150.000 jiwa lebih, pengangguran baik aktif maupun pasif hingga bulan September tahun ini. Ironisnya, angka pengangguran tersebut tiap tahun tidak pernah turun, justeru cenderung melonjak. Tak pelak, tingginya angka pengangguran tersebut membuat sejumlah kalangan mengelus dada. Bagaimana tidak, dengan adanya ribuan indistri yang tersebar mulai dari Kecamatan Wringin Anom di sebelah Selatan, hingga di Kecamatan Panceng di sebelah utara, cukup aneh jika angka pengangguran di Kota Pudak hingga tahun ini masih tinggi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik, Mulyanto, mengakui bahwa tingginya angka pengangguran tersebut, karena keberadaan industri selama ini kurang mampu menyerap secara maksimal tenaga kerja lokal.

�Sebetulnya jika Pemkab Gresik ingin mengurangi angka pengangguran, bisa memanfa�atkan dan memaksimalkan ribuan industri yang ada. Kuncinya SKPD (Satuan Perangkat Kerja Daerah) harus kompak. Apalagi Gresik sekarang ada 1600 lebih perusahaan , baik skala PMA (Penanam Modal Asing) maupun PMDN (Penanam Modal Dalam Negeri) yang mestinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan,�ungkapnya.

Mulyanto mengungkapkan, selama ini pihaknya sudah berupaya mengurangi angka pengangguran tersebut. Namun, minimnya sklill dan sumber daya manusia, membuat kalangan industri kebanyakan enggan melirik tenaga kerja lokal. [ika/yad]
Quote:http://gresikgress.com/kebijakan-bup...ak-pro-rakyat/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive