SITUS BERITA TERBARU

Dulu Bung Karno, Kini Jokowi

Monday, September 9, 2013

[imagetag]


Jakarta - Replika Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) itu dipajang di depan sebuah gerai di samping gedung Eco Park Convention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (7/9) lalu.

Replika berdiri Jokowi yang mengenakan baju kotak�kotak itu ditempelkan pada sebuah triplek, berdampingan dengan poster Presiden Republik Indonesia Pertama, Sukarno.

Gerai berukuran 3x2 meter yang disewa oleh Doni, 54 tahun, itu berbeda dengan lapak pedagang lainnya. Hampir semua barang yang dijual identik dengan Jokowi. Berbagai atribut Jokowi seperti kemeja dan tas kotak� kotak dijual di gerai milik Doni.

Selain yang berbau Jokowi, gerai tersebut juga menyediakan puluhan poster Bung Karno dengan berbagai pose.

�Pemimpin yang punya hati nurani, pasti bisa bawa rezeki bagi rakyat, waktu dia masih hidup atau pun sudah meninggal,� kata Doni kepada detikcom, Sabtu (7/9) lalu di Ancol.

Ide menjual atribut Jokowi muncul sejak pemilihan gubernur DKI Jakarta putaran dua. Setelah mantan wali kota Surakarta itu menang, permintaan warga terhadap baju kotak�kotak tak berkurang, namun justru bertambah.

Doni mengaku tidak memilih sembarang tokoh yang dijadikan ikon untuk dagangannya. Baginya, kedekatan dan kepedulian sang tokoh dengan rakyat juga menjadi faktor utama yang harus dipertimbangankan.

Jakarta - Selain memiliki nilai jual, Doni merasa ada berkah tersendiri yang ia peroleh jika menjual pernak�pernak tokoh tersebut.

�Bung Karno berkah dan bisa bawa rezeki, gak ubahnya seperti Jokowi baru belum setahun jadi gubernur udah bisa bawa rezeki bagi orang lain,� kata Doni.

Menurut Doni, banyak tokoh politik terkenal tapi tidak punya hati nurani, maka ketika dibikin atribut dia jamin tak banyak yang beli. �Lihat saja sudah berapa presiden kita tapi gak laku gambarnya (dijua),� kata dia.

Namun, bukan hanya berkah rezeki dan bertemu tokoh�tokoh saja yang ia rasakan selama berjualan poster Bung Karno. Pengalaman pahit hingga dipenjara juga pernah ia alami karena menjual poster Bung Karno.

Pada tahun 1974 ia ditangkap saat berjualan �asongan� poster Bung Karno di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Pada tahun 1975, Doni kembali ditangkap dan mendekam selama 3 hari di Jatinegara, Jakarta Timur.

Pada tahun yang sama, dia kembali ditangkap saat berjualan poster Bung Karno di Stasiun Kota, Jakarta. Selain mendekam selama dua hari, ia juga dipaksa petugas memakan poster Bung Karno yang ia jual.

�Di situ paling kejam. Kalau di tempat lainnya cuma bersih�bersih doang,� kata pria yang telah menjual poster Bung Karno sejak tahun 1973 ini.

Pasca peristiwa tersebut, kecintaannya terhadap Sukarno bukannya surut. Ia justru mengaku semakin militan dan terus berjualan poster sang proklamator.

Dari hasil menjual poster Bung Karno, Doni mampu menyekolahkan 4 dari 6 anaknya meski hanya sampai tamat sekolah menengah atas.

Andi, 35 tahun pedagang lain yang menyediakan pernak� pernak Sukarno di Rakernas PDI Perjuangan mengaku kagum pada sosok sang proklamator sejak duduk di sekolah menengah pertama. Sejak saat itu ia mulai berjualan berbagai hal yang �berbau� Sukarno.

Sumber: TKP

Quote:
Wah saking hebatnya si Jokowi sampai2 pemilik toko menjual souvenir2 bergambar jokowi, sebentar lagi apa lagi yang dibuat ya dengan gambar2 jokowi.. Maju Terus JOKOWI
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive