SITUS BERITA TERBARU

Dokter RS Kota Tangerang Selatan Tolak Dokter Asing

Tuesday, September 24, 2013
proses pembangunan gedung RSU Kota Tangsel sampai saat ini masih berjalan.

"Ini ada kaitan dengan RSU masih dibangun, operasional gedung masih ditangani dinas kesehatan. Kalau urusan medis, tentu menjadi pekerjaan tenaga medis.

Yang tidak boleh dicampuri adalah pekerjaan medis. Dinkes hanya menangani proyek pembangunannya, RSU masih dibangun, jadi supaya fokus melayani masyarakat," kata Benyamin.

Tangsel telah menggratiskan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini bagi pemegang KTP Tangsel. Namun, pasien tidak bisa langsung datang ke RSU karena harus mendapat rujukan terlebih dulu dari puskesmas setempat.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/21/1053117/Dokter.RS.Kota.Tangerang.Selatan.Tolak.Dokter.Asing.


Dokter RSU Tangsel: Dokter dari Malaysia Tak Transfer Ilmu

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com � Belasan dokter RSU Tangerang Selatan, Senin (23/9), kembali berunjuk rasa. Mereka mendatangi gedung DPRD Tangsel dan menggelar sejumlah spanduk yang berisi sejumlah tuntutan, seperti "Tolak dokter asing ilegal", "Tolak intimidasi personal", "Stop intervensi Dinkes-RSU", dan "Dukung one day service".

Unjuk rasa kemarin merupakan lanjutan dari aksi Jumat lalu. Saat itu, para dokter berunjuk rasa dan menemui Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Tuntutan para dokter itu, di antaranya, penolakan terhadap praktik satu dokter asing asal Malaysia di RSU Tangsel dan mendesak penggantian Neng Ulfa sebagai direktur karena mereka nilai tidak kompeten.

"Tuntutan kami belum dipenuhi, bahkan kami mendapatkan intimidasi," kata Daniel Richard, Ketua Komite Medis RSU Tangsel. Menurut dia, sejumlah dokter yang mengikuti aksi pada Jumat lalu mendapat intimidasi, seperti diancam tak diberikan izin praktik dan klinik mereka tidak akan diberikan izin.

Seusai aksi, dokter-dokter itu kemudian diterima anggota Komisi II DPRD Tangsel. Menurut Imbar, juru bicara para dokter, dokter ortopedi dari Malaysia itu tidak membawa ilmu baru bagi para dokter di RSU.

"Tidak ada yang baru, kami pun sudah tahu itu. Lagi pula, dokter ini tidak mentransfer ilmu, tetapi melakukan tindakan medis," ujarnya.

Ia menambahkan, aksi mereka juga dilakukan karena pengelolaan dan pelayanan rumah sakit saat ini terus memburuk. Menurut dia, hal itu terkait kinerja direktur yang tidak kompeten.

"Soal pelayanan, harusnya bisa one stop service, tetapi seorang pasien sering harus bolak-balik datang. Misalnya, hari ini datang diputuskan harus rontgen, tetapi baru besok disuruh kembali. Tujuannya biar pasien bayar lebih banyak," kata Imbar.

Di hadapan Dewan, para dokter juga mengungkapkan indikasi kecurangan dalam pengadaan obat. "Misalnya, kami usulkan pengadaan salah satu merek obat, tetapi dibilang itu terlalu mahal. Kemudian, kami ganti merek lain, tetapi ternyata obat yang dibeli justru lebih mahal daripada usulan pertama," kata Daniel.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Dadang Epid membantah semua tuduhan para dokter itu. Soal dokter asing, ujarnya, hanya berupa transfer ilmu, bukan berpraktik di RSU Tangsel. Ia juga menegaskan posisi Neng Ulfa sebagai direktur hanya sementara selama proses pembangunan rumah sakit itu berlangsung.

"Kami juga tidak melakukan intimidasi. Hanya saja, kami akan menegakkan disiplin PNS. Jika mereka meninggalkan tugas, tentu kami akan tegakkan aturan," ucap Dadang.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/24/0819441/Dokter.RSU.Tangsel.Dokter.dari.Malaysia.Tak.Transfer.Ilmu

Bukannya bagus lebih banyak tenaga dokter dan buktikan klo memang dokter indonesia yang terbaik jangan takut tersaingi
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive