SITUS BERITA TERBARU

Dinasti banten in action (Kantor Ormas Forpek Banten Diserang Kelompok Pria Berbaju H

Friday, September 27, 2013
Kantor Ormas Forpek Banten Diserang Kelompok Pria Berbaju Hitam

Quote:Serang - Kantor Sekretariat Ormas Forum Pembela Kebenaran (Forpek) Nusantara Banten yang terletak di Jalan Djayadiningrat, Kaloran Pena, Kota Serang, Banten diserang oleh puluhan pria berbaju hitam, Jumat (20/9). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun dua kaca jendela kantor pecah akibat dilempar dengan menggunakan batu bata.

Puluhan orang tidak dikenal menyerang Kantor Sekretariat Ormas Forpek Nusantara Banten, merusak plang nama, bendera ormas dan juga dua buah kursi yang terbuat dari ban mobil dibakar massa. Hingga saat ini belum diketahui motif dari sekelompok orang itu menyerang Kantor Sekretariat Forpek Nusantara Banten.

Salah seorang saksi mata Wahyu ( 27), menuturkan, saat penyerangan terjadi hanya dirinya dan Sekjen Ormas, Delly Suhendar dan Dimas Kusuma Sobra.

"Sekelompok orang yang berbaju hitam itu bisa mencapai 50 orang. Mereka datang menggunakan sepeda motor dan tiga mobil. Saya melihat di bagian belakang baju kaos yang digunakan sekelompok massa itu bertuliskan pendekar Banten, bela bangsa dan bela negara,� ujar Wahyu.

Wahyu menjelaskan, dirinya sempat keluar saat sekitar 20 kendaraan roda dua yang ditumpangi pria berbaju hitam berhenti di depan kantor. Namun dirinya kembali masuk lantaran menganggap hanya iringan kendaraan melintas.

"Tak lama ada seseorang yang masuk ke kantor, dan menyuruh kami untuk melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Kami langsung lari ke belakang dan menyembunyikan diri agar terhindar dari sasaran penyerangan tersebut,� jelasnya.

Delly Suhendar mengatakan, tidak mengetahui modus dan alasan penyerangan. Ia menduga peristiwa ini berkaitan dengan demo yang dilakukan Forpek Nusantara Banten. Demo mengkritisi sejumlah proyek yang diduga telah terjadi penyalahgunaan dan penyelewengan.

"Kami menyerahkan sepenuhnya kasus in kepada penyidik kepolisian. Kami akan terus mengawal ini," katanya.

Berdasarkan pantuan, beberapa jam setelah kejadian, sejumlah personel dari Polres Serang langsung datang ke lokasi dan mengumpulkan berbagai keterangan dan barang bukti. Kantor Sekretariat Forpek Nusantara Banten langsung dipasang garis polisi (police line).


http://www.beritasatu.com/nasional/1...aju-hitam.html

Quote:Sebelum Diserang, Forpek Demo PT BWU
Banten Hits.com- Dua hari sebelum sekretariat ormas Forpek diserang dan dirusak sekelompok massa, Rabu (18/9/2013) Forpek mendemo PT Buana Wardana Utama, sebuah perusahaan yang diduga milik Tb Chaeri Wardana, adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Dalam aksi itu, massa Forpek menamakan diri jaringan pemuda peduli pembangunan Banten (JP3B).

Para pengunjuk rasa menuding perusahaan milik Tb Chaeri Wardana itu telah berkomplot dengan pemerintah daerah memonopoli hampir seluruh proyek yang bersumber dari APBD Banten dan APBN.

"Mereka ini telah merampok APBD dan APBN. Bersama tim LPSE melakukan monopoli sistem dalam pelelangan,"ujar Koordinator Aksi Tb. Delly Suhendar, Rabu (18/9/2013).

Seperti diberitakan, sekelompok orang yang mengendarai sedikitnya 20 sepeda motor dan empat mobil, Jumat (20/9/2013) sekira jam 15.14 WIB, melakukan penyerangan dan perusakan terhadap sekretariat ormas forum pembela kebenaran (Forpek) di Jalan Jayadiningrat, Kampung Kaloran Pena, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Lontar, Kabupaten Serang.

Menurut Sekjen Forpek Tb. Delly Suhendar yang saat kejadian sedang berada di sekretariat Forpek, para penyerang melempari kaca sekretariat hingga pecah. Mereka juga mematahkan plang papan nama sekretariat Forpek.(Baca juga: Sekretariat Ormas Forpek Dirusak)

"Saya lagi di kamar mandi. Mendengar kegaduhan saya ke ruangan kantor yang berada di bagian depan sekretariat untuk melihat. Ternyata sekelompok orang sedang menyerang sekretariat. Melempari kaca dan mematahkan plang," kata Tb Delly.(Rus)


Quote:Banten Hits.com - Kapolres Serang AKBP Yudi Hermawan membantah keras adanya indikasi main mata dalam penetapan pelaku pengerusakan sekretariat Ormas Forpek.

Ia berdalih tidak melakukan penahanan lantaran pelaku pengerusakan bersikap kooperatif dengan menyerahkan diri dan siap bertanggung jawab dalam kasus yang terjadi pada Jumat (20/09) pekan lalu.

Penegasan ini disampaikan Kapolres menyusul santernya kabar tentang adanya pertemuan antara pihak kepolisian dengan pasukan pendekar berbaju hitam tersebut.

"Kalau ditangkap saya gak akan memberikan penangguhan penahanan. Memang saya bicara begitu. Nah, ternyata mereka gentle menyerahkan diri baik-baik," kata Kapolres AKBP Yudi Hermawan, Rabu (24/09).

Yudi menjelaskan pihaknya tidak menahan kelima tersangka, karena penyidik mempertimbangkan faktor kooperatif.

"Kami tidak melepaskan, tetapi memang mereka tidak ditahan. Alasannya karena mereka cukup kooperatif dan berjanji tidak melakukan hal serupa, juga tidak kabur dari pemeriksaan," kata Kapolres.

Saat ditanya otak pelaku pengerusakan, Yudi mengaku masih terus melakukan pengembangan. "Ya sampai saat ini mereka dalam pengawasan," jelasnya.

Sementara itu berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber yang tak mau disebutkan identitasnya, sebelum menyerahkan diri, pelaku penyerangan sekretariat Ormas Forpek dikabarkan sempat menggelar pertemuan dengan petinggi Polres Serang.

Pertemuan itu disebut-sebut membahas soal pelaku pengerusakan yang akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu, termasuk soal mekanisme penahanan.

Setelah adanya pertemuan rahasia itu, sejumlah pelaku yang melakukan pengerusakan lantas menyerahkan diri. Polisi lantas menetapkan lima tersangka kasus pengerusakan. Namun kelimanya tidak ditahan dengan alasan bersikaf kooperatif dan siap bertanggung jawab.

Masih dari sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya, tersangka pengerusakan sebenarnya lebih dari lima orang. Bahkan satu diantaranya dikabarkan masih ditahan di Mapolres Serang.

Seperti diberitakan, lima orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengerusakan sekretariat Ormas Forpek Nusantara, di Jalan Tb Suwandi, Kaloran Pena, Kota Serang, yang terjadi Jumat (20/9) pekan kemarin.

Kelima orang ditetapkan sebagai tersangka setelah dikabarkan menyerahkan diri ke Mapolres Serang, Senin (23/09) malam, sekitar pukul 20.00 wib.

Sayangnya, meski ditetapkan sebagai tersangka, namun kelima pelaku dikabarkan tidak ditahan. Alasannya, karena kelima orang tersebut bersikap kooperatif dan siap bertanggung jawab.

Kelima tersangka itu, masing-masing diketahui, AN (23), warga Lingkungan Calung, Kelurahan Kota Baru, Kota Serang, FR (25), warga Susukan Ciracas, Jakarta Timur, PA (26), warga Kampung Kebon Sawo, Kelurahan Cimuncang, Kota Serang, AR (27), warga Kebaharan Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang dan YK (26), warga Jalan Saleh Baimin, Kelurahan Cimuncang, Kota Serang.

Sekretariat LSM Forpek Nusantara di Jalan Jayadiningrat, Kota Serang, Jumat (20/9) sore, diserang puluhan massa berseragam serba hitam.

Dua kaca jendela pecah, satu set kursi tamu dan atribut forpek dibakar. Sekelompok pria misterius ini datang menggunakan 4 mobil serta sedikitnya 20 kendaraan roda dua.

Beberapa hari sebelumnya massa Forpek Nusantara diketahui mendemo kantor PT Buana Wardhana Utama (BWU), karena dianggap memonopoli proyek yang didanai dari APBD Banten. (Bud/Soed)
http://www.bantenhits.com/metropolit...or-forpek.html


Quote:Sang Pengatur Yang Selalu Bersembunyi
Akan sulit menemukan nama ini di administrasi pemerintahan baik berkaitan dengan proyek atau yag lain-lainya. Namanya Tb Chaeri Wardhana alias Wawan, adik kandung Atut Chosiyah, Gubernur Banten.dialah suami airin Rachmi Diany, walikota tangsel Tetapi semua orang tahu, terutama para pengusaha dan pejabat Pemprov Banten bagaimana sang pengatur ini berkiprah.


sosok dalang di balik kiprah dinasti banten.

[imagetag]

komen:
setelah menguasai kepala_kepala daerah, proyek dikuasai lewat h.wawan adik kandung ratu atut, melalui kadin. bahkan polshit2 pun sudah mereka kuasai...
hayoooo siapa yang berani lagi?....[imagetag]

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive