JURNAL3.COM, SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim panik dan tergopoh-gopoh digugat pasangan Khofifah-Herman (Berkah) terkait sengketa Pilgub Jatim 2013.
Jelang sidang perdana, Selasa (24/09/2013) mendatang, terjadi kesibukan luar biasa di kantor KPU Jatim, yang harus mempersiapkan seluruh formulir C1 dan D1 yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
Ini karena, dalam salah satu gugatannya, Berkah mempersoalkan kontroversi formulir C1 yang dinilai ada perlakuan yang tidak sama oleh KPU, dimana di form C1 itu, di kolom 4 pasangan Berkah hanya ditempeli stiker.
Untuk melawan gugatan itu, mau tak mau KPU Jatim harus melibatkan semua KPU daerah se-Jatim untuk membantu mengumpulkan formulir C1 dan D1.
Paniknya KPU Jatim atas gugatan itu secara tersirat diakui oleh Ketua KPU Jatim, Andry Dewanto Ahmad. Menurutnya, isi gugatan pasangan Berkah terkesan ada yang dipaksakan.
�Itu (gugatan) jelas menyulitkan kami. Karena kami harus mengumpulkan bukti dari seluruh daerah di Jatim untuk sidang di MK,� ujar Andry kepada Jurnal3, Sabtu (21/09/2013).
Meski pihaknya kesulitan, namun Andry sangat yakin bakal menang di sidang MK mendatang karena semua tudingan yang dimasukkan dalam gugatan Berkah tidak pernah terjadi.
�Pilgub Jatim 2013 kemarin itu berlangsung aman, lancar dan kondusif. Kami yakin akan menang,� tegas Andry.
Tak hanya KPU yang panik. Kubu pemenang Pilgub Jatim 2013, juga sibuk menyiapkan data-data bantahan terkait tuduhan dugaan penggunaan dana hibah Rp 4,1 triliun untuk kepentingan kampanye pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Dana hibah itu dinilai oleh kubu Berkah telah dimainkan sedemikian rupa untuk mengangkat pamor dan elektabilitas KarSa mulai masa tahapan hingga pelaksanaan Pilgub Jatim 2013.
�Kami mencurigai penggunaan dana hibah itu ke arah sana. Nanti saja dilihat di persidangan,� ujar Otto Hasibuan, kuasa hukum pasangan Berkah.
sumber: http://www.jurnal3.com/digugat-khofi...n-karsa-panik/
Jelang sidang perdana, Selasa (24/09/2013) mendatang, terjadi kesibukan luar biasa di kantor KPU Jatim, yang harus mempersiapkan seluruh formulir C1 dan D1 yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
Ini karena, dalam salah satu gugatannya, Berkah mempersoalkan kontroversi formulir C1 yang dinilai ada perlakuan yang tidak sama oleh KPU, dimana di form C1 itu, di kolom 4 pasangan Berkah hanya ditempeli stiker.
Untuk melawan gugatan itu, mau tak mau KPU Jatim harus melibatkan semua KPU daerah se-Jatim untuk membantu mengumpulkan formulir C1 dan D1.
Paniknya KPU Jatim atas gugatan itu secara tersirat diakui oleh Ketua KPU Jatim, Andry Dewanto Ahmad. Menurutnya, isi gugatan pasangan Berkah terkesan ada yang dipaksakan.
�Itu (gugatan) jelas menyulitkan kami. Karena kami harus mengumpulkan bukti dari seluruh daerah di Jatim untuk sidang di MK,� ujar Andry kepada Jurnal3, Sabtu (21/09/2013).
Meski pihaknya kesulitan, namun Andry sangat yakin bakal menang di sidang MK mendatang karena semua tudingan yang dimasukkan dalam gugatan Berkah tidak pernah terjadi.
�Pilgub Jatim 2013 kemarin itu berlangsung aman, lancar dan kondusif. Kami yakin akan menang,� tegas Andry.
Tak hanya KPU yang panik. Kubu pemenang Pilgub Jatim 2013, juga sibuk menyiapkan data-data bantahan terkait tuduhan dugaan penggunaan dana hibah Rp 4,1 triliun untuk kepentingan kampanye pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Dana hibah itu dinilai oleh kubu Berkah telah dimainkan sedemikian rupa untuk mengangkat pamor dan elektabilitas KarSa mulai masa tahapan hingga pelaksanaan Pilgub Jatim 2013.
�Kami mencurigai penggunaan dana hibah itu ke arah sana. Nanti saja dilihat di persidangan,� ujar Otto Hasibuan, kuasa hukum pasangan Berkah.
sumber: http://www.jurnal3.com/digugat-khofi...n-karsa-panik/
