SITUS BERITA TERBARU

Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung

Sunday, September 15, 2013
TEMPO.CO, Belitung - Sudah lewat setahun sejak
terakhir kali Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama pulang ke kampung halamannya
di Gantong, Belitung Timur. Terakhir kali dia pulang
adalah setelah putaran kedua Pemilihan Kepala
Daerah DKI Jakarta.
Akhir pekan ini, pria yang pernah menjabat sebagai
Bupati Belitung Timur itu berkesempatan
mengunjungi rumah masa kecilnya bersama
wartawan. "Hari ini enggak ada berita wakil gubernur
ya, saya jadi tour guide saja," katanya sambil
tertawa, Sabtu, 14 September 2013.
Dengan semringah, dia menceritakan berbagai
pengalaman masa kecilnya di Kecamatan Gantong,
Belitung Timur. Basuki mengaku, saat muda dia
senang naik sepeda motor dengan kawannya. Dia
bahkan sempat hampir kecelakaan akibat kebut-
kebutan. Untuk menyalurkan hobinya itu, dia ingin
ikut kejuaraan motorcross di Belitung. "Tapi ibu saya
enggak mau tanda-tangan surat izin ikut motorcross,
malah berpesan supaya saya tidak naik motor,"
katanya.
Selain itu, dia juga mengaku tak terlalu senang jalan-
jalan. "Saya lebih suka nongkrong di hutan, bau
hutan itu enak sekali," ujar dia. Selain itu, banyak
burung yang berkeliaran di hutan. Akan tetapi,
dahulu masih banyak babi hutan yang berkeliaran di
sana. "Yang penting kalau dikejar kita larinya harus
belok-belok, soalnya dia cuma bisa lari lurus," kata
Ahok tertawa.
Ahok juga kerap main ke Kota Manggar yang bisa
ditempuh sekitar 45 menit dengan mobil. Dia dan
saudara-saudaranya suka membantu menjaga apotek
milik ibunya. Tetapi ada juga alasan lain mengapa
mereka suka main ke kota. "Gadis di kota terkenal
lebih cantik-cantik daripada di Gantong," ujar Ahok.
Pria yang suka bicara blakblakan ini menceritakan
hingga lulus SMP dia kerap memancing ikan di
sungai. Namun, di Belitung masih banyak buaya
berkeliaran. "Jauh-jauh dari tempat yang dikerumuni
lalat, itu biasanya ada buaya sedang buka mulut,"
celoteh Ahok.
Dia juga memberi tahu cara mendeteksi adanya
buaya ketika main di kali. Buaya, kata dia, bisa
berenang tanpa meninggalkan riak di air. "Jadi, kalau
ada yg terlihat seperti kayu bergerak, tetapi airnya
tetap tenang, harus cepat-cepat lari karena itu
buaya," ujar dia.


Sumber : m.tempo.co/read/news/2013/09/15/219513409/Cerita-Masa-Kecil-Ahok-di-Bangka-Belitung

Ane juga mau pulkam...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive