Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus mengaku sedang merumuskan beberapa kemungkinan format tim antiteror TNI. Hal ini dilakukan Agus menyambut pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang ingin membentuk tim khusus antiteror di TNI yang mirip Detasemen Khusus 88 di Mabes Polri.
"Kami bisa meniru beberapa negara yang menggabungkan tiga matra tentara (darat, laut, dan udara)," kata Agus kepada wartawan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 3 September 2013.
Rencananya, dia melanjutkan, TNI bakal meniru tentara Singapura dalam penggabungan ketiga matra pertahanan. Jadi, ketika ada operasi penanganan teroris, tiga tim antiteror masing-masing matra akan digabung. Mereka adalah Satuan 81/Gultor dari Komando Pasukan Khusus (Angkatan Darat), Detasemen Bravo 90 dari Korps Pasukan Khas (Angkatan Udara), dan Detasemen Jala Mengkara dari Komando Marinir (Angkatan Laut). "Tim gabungan ini dipimpin oleh Danjen Kopassus, atas perintah presiden."
Agus yakin format ini lebih fleksibel dan tak banyak biaya. Sebab, format tim gabungan tiga matra ini dilakukan jika dalam kondisi operasi menghadapi terorisme saja.
"Saat situasi damai ketiga elemen kembali ke kesatuan masing-masing," kata Agus. "Kalau situasi tertentu datang lagi, otomatis tiga matra bersatu lagi."
sumber
"Kami bisa meniru beberapa negara yang menggabungkan tiga matra tentara (darat, laut, dan udara)," kata Agus kepada wartawan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 3 September 2013.
Rencananya, dia melanjutkan, TNI bakal meniru tentara Singapura dalam penggabungan ketiga matra pertahanan. Jadi, ketika ada operasi penanganan teroris, tiga tim antiteror masing-masing matra akan digabung. Mereka adalah Satuan 81/Gultor dari Komando Pasukan Khusus (Angkatan Darat), Detasemen Bravo 90 dari Korps Pasukan Khas (Angkatan Udara), dan Detasemen Jala Mengkara dari Komando Marinir (Angkatan Laut). "Tim gabungan ini dipimpin oleh Danjen Kopassus, atas perintah presiden."
Agus yakin format ini lebih fleksibel dan tak banyak biaya. Sebab, format tim gabungan tiga matra ini dilakukan jika dalam kondisi operasi menghadapi terorisme saja.
"Saat situasi damai ketiga elemen kembali ke kesatuan masing-masing," kata Agus. "Kalau situasi tertentu datang lagi, otomatis tiga matra bersatu lagi."
sumber
