JURNAL3.COM, JAKARTA - Jakarta � Jelang sidang perdana gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilgub Jatim 2013, yang digelar Selasa (24/09/2013) di Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, kubu pasangan Khofifah-Herman (Berkah) terus mengusik penggunaan dana hibah dan APBD Jatim.
Pasangan Berkah menduga digunakan untuk kepentingan incumbent saat Pilgub Jatim 2013, Agustus lalu.
Herman S Sumawiredja mengaku heran kalau dengan turunnya dana besar ke Jatim yang kurang lebih totanya mencapai Rp 5 triliun, tidak ada perubahan signifikan di wilayah Jatim.
Menurut mantan Kapolda Jatim ini, saat keliling Jatim, dirinya tidak mendapati ada infrastruktur baru dari dampak turunnya dana besar yang dikelola oleh Pemprov Jatim.
�Aneh sekali. Ada dana besar turun, tapi infrastruktur di Jawa Timur kok berubah dan juga tidak ada perbaikan. Kemana dana itu sejatinya,� tanya Herman, ditemui Jurnal3, di gedung Mahkamah Konstitusi, di Jakarta.
Menurut Herman, dari data yang dimilikinya, pada tahun 2012 sudah ditetapkan dana Rp 4,2 triliun. Namun dalam perjalanan terjadi dua kali perubahan anggaran dengan Peraturan Gubernur Nomor 43 tahun 2013.
�Akhirnya kita tahu semua kan, kalau ditetapkan menjadi Rp 4,98 triliun ditambah anggaran bansos Rp 77 miliar, jadi totalnya kan Rp 5 triliun lebih,� lanjut Herman.
Dalam sidang ini, kubu Berkah berharap majelis hakim MK jeli mencermati modus penggunaan dana hibah dan APBD yang diduga digunakan oleh incumbent. Sebab, lanjut Herman, tindakan penggunaan dana itu oleh pihak incumbent diklaim sudah sesuai dengan peraturan dan undang-undang.
Herman berharap MK melihat sisi lain dari modus penggunaan dana oleh calon incumbent tersebut. Menurutnya, modus yang dilakukan pasangan Karsa tidak bisa diselesaikan oleh penegak hukum, karena melabeli aksi mereka berdasarkan undang-undang.
sumber: http://www.jurnal3.com/aneh-ada-dana...r-tak-berubah/
duitnya nguap kena angin, emang arum manis wkwkwkwkwk![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/ngakak.gif "Ngakak")
Pasangan Berkah menduga digunakan untuk kepentingan incumbent saat Pilgub Jatim 2013, Agustus lalu.
Herman S Sumawiredja mengaku heran kalau dengan turunnya dana besar ke Jatim yang kurang lebih totanya mencapai Rp 5 triliun, tidak ada perubahan signifikan di wilayah Jatim.
Menurut mantan Kapolda Jatim ini, saat keliling Jatim, dirinya tidak mendapati ada infrastruktur baru dari dampak turunnya dana besar yang dikelola oleh Pemprov Jatim.
�Aneh sekali. Ada dana besar turun, tapi infrastruktur di Jawa Timur kok berubah dan juga tidak ada perbaikan. Kemana dana itu sejatinya,� tanya Herman, ditemui Jurnal3, di gedung Mahkamah Konstitusi, di Jakarta.
Menurut Herman, dari data yang dimilikinya, pada tahun 2012 sudah ditetapkan dana Rp 4,2 triliun. Namun dalam perjalanan terjadi dua kali perubahan anggaran dengan Peraturan Gubernur Nomor 43 tahun 2013.
�Akhirnya kita tahu semua kan, kalau ditetapkan menjadi Rp 4,98 triliun ditambah anggaran bansos Rp 77 miliar, jadi totalnya kan Rp 5 triliun lebih,� lanjut Herman.
Dalam sidang ini, kubu Berkah berharap majelis hakim MK jeli mencermati modus penggunaan dana hibah dan APBD yang diduga digunakan oleh incumbent. Sebab, lanjut Herman, tindakan penggunaan dana itu oleh pihak incumbent diklaim sudah sesuai dengan peraturan dan undang-undang.
Herman berharap MK melihat sisi lain dari modus penggunaan dana oleh calon incumbent tersebut. Menurutnya, modus yang dilakukan pasangan Karsa tidak bisa diselesaikan oleh penegak hukum, karena melabeli aksi mereka berdasarkan undang-undang.
sumber: http://www.jurnal3.com/aneh-ada-dana...r-tak-berubah/
duitnya nguap kena angin, emang arum manis wkwkwkwkwk
