SITUS BERITA TERBARU

Amin Rais Sang Profesor Gagal

Thursday, September 26, 2013
Siapa yang tidak kenal Amin Rais , saya menyebutnya � pak rais � dikenal sebagai salah satu kontributor ambruknya Orde Baru dengan ditandai lengsernya soeharto, pantaskan jika disebut �amin rais sang professor gagal �

Menjelang pemilihan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu, pak rais sempat mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial tentang Joko Widodo ( Jokowi ) yang kini menjadi Gubernur DKI

Disaat gencar-gencarnya orang membicarakan prestasi Jokowi disolo, justru pak rais mengatakan � selama kepemimpinan Jokowi, angka kemiskinan meningkat dan masih banyak daerah-daerah yang kumuh seperti didaerah Nusukan, � ujar pak rais ( 21/8/2012 )

Termasuk pernyataan pak rais di kompas.com yang mengatakan � Predikat Walikota Menyesatkan �

Seperti kita ketahui bersama, bahwa saat Pilkada 2012 Partai pak rais sedang mengusung Foke sebagai bagian gabungan Partai Koalisi yang berusaha menggempur kekuatan Jokowi dan Ahok.

Saat itu ucapan Amien Rais seolah menjadi amunisi luar biasa yang diperkirakan akan mampu menghajar Jokowi. yang berlanjut pada serangan tanpa dasar Akun Twitter @Trio_Macan2000. Pertanyaanya, dimanakah etika politik yang dibawa seorang amin rais tokoh yang di era reformasi 1998, teriak lantang seantero republik tentang apa yang dia sebut � High Politics �, tentang bagaimana Politik yang penuh etika? Atau Politik yang beretika ?

Dukungan Jokowi pun tidak terbendung, dimanapun gairah rakyat ingin menjadikan Jokowi motor atas kemenangan politik 2014. Pak rais pun tanpa malu dengan sedikit mengemis dan percaya diri tinggi dengan menempatkan jagonya hanya untuk kursi no 2 alias �Wakil Presiden�

Perhatikan pernyataan pak rais seperti dikutip ( detik..com : pak rais bicara tentang capres )

�Kita membayangkan, bagaimana jika duet Prabowo-Hatta atau Jokowi-Hatta, atau juga sebaliknya ya (Hatta-Prabowo atau Hatta-Jokowi),� ucap Amien usai acara silaturahmi dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko di Balai Kartini, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Pantaskah, jika ucapan tersebut keluar dari mulut pak rais, bukankah bahasa itu lebih pantas dikeluarkan oleh seorang politisi rendahan ?

Yang menjadi masalah ucapan ini dikatakan oleh Politisi kelas tinggi yang punya pengaruh dan mungkin telah menjadi sejarah bangsa Indonesia, bahkan menjadi salah satu pemimpin pada masa-masa penggulingan soeharto tahun 1998

Dan yang tidak bisa kita lupakan , saat pak rais menjadi tokoh utama terhadap pengkhianatan Gus Dur di tahun 2001, dengan mendukung Megawati, tokoh yang pernah ia ganjal dengan akal Poros Tengahnya pada tahun 1999.

Kelakuan pak rais yang opportunis ini, membuat semuanya semakin jelas dan terang benderang kenapa Reformasi 1998 gagal total merubah warna Indonesia, semua remang-remang dan abu-abu, iramanya pun berantakan tanpa harmonisasi,

Dan kini kita baru tersadar . bahwa reformasi dipimpin korlap seorang yang tidak bisa memegang prinsip, konsistensi dan etika politik dalam setiap sikapnya

Konsistensi adalah sikap para politisi yang jujur, Politik memang seni bermain kesempatan dan kepentingan namun dalam politik harus ada fatsoen, harus ada etika. Inilah yang pak rais tidak punya dan akan dibuktikan oleh sejarah.

Mungkin Amien Rais harus membaca lagi satu garis ucapan Pramoedya Ananta Toer tentang kejujuran dalam salah satu novelnya �Bumi Manusia�

Agar dia tidak disebut amin rais Sang Profesor gagal, karena seorang terpelajar sepantasnya sudah adil saat masih dalam pikiran, apalagi Guru Besar�..

Selamat belajar pak rais��

oleh : t.towel / penulis adalah pemerhati politik dan budaya kota depok

sumber: kompasiana.com/detik..com)
http://kabarpemiludepok.com/2013/09/...rofesor-gagal/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive