SITUS BERITA TERBARU

Siapa jadi kota "Megapolitan" selanjutnya?

Sunday, August 11, 2013
Siapa jadi kota "Megapolitan" selanjutnya menyusul New York di Amerika dan Shanghai di China?

Shanghai menyusul predikat kota langganan pencakat langit, segera setelah New York mencuat dengan bangunan-bangunan vertikal yang tinggi. Kedua kota itu memiliki infrastruktur yang memang harus diakui kota-kota lain di seluruh dunia, sky scraper yg modern, serta tatanan kota yg memiliki konsep jangka panjang. Entah kebetulan atau tidak, baik New York maupun Shanghai, keduanya bukan merupakan ibukota masing-masing negara.


NEW YORK
[imagetag] [imagetag]

SHANG HAI
[imagetag]
[imagetag]


Kemudian yang akan dibahas disini adalah, siapa yang nantinya layak disebut sebagai kota megapolitan baru, khusus nya di Asia Tenggara?
Kandidat pertama, Singapura. Melihat "prestasi" nya yang selama ini menjadi perhatian masyarakat dunia, Singapura mungkin memang sudah maju. Tapi bagaimana kedepan nya nanti? Mmm, not so sure. Keterbatasan lahan akan jadi kendala terbesar, dan cara apapun yang dilakukan sepertinya sudah tak akan berjalan maksimal. Bahkan menurut kabar akhir-akhir ini, Singapura harus melakukan pengerukan laut untuk membangun Vivo City Mall di sebelah Harbour Front.
Kota kedua, Tokyo. Nasib ibukota Jepang ini tidak jauh berbeda dengan Singapura, lahan yang hanya seuprit ini sudah dikatakan hampir habis.
Bagaimana dengan Manila di Filipina? Jelas bisa dikatakan kota ini tidak lebih baik dibandingkan Singapura dan Tokyo, berkaca pada keruwetan kota nya yang sudah selevel dengan Jakarta. Bukan hanya itu, banjir dan macet seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat kota Manila, yang lama-kelamaan semakin parah dan bikin edan.

[imagetag]
Traffic in Tokyo

[imagetag]
Traffic in Manila

Yang menarik adalah calon kota megapolitan berikutnya, Soerabaja (baca: Surabaya). Ya benar, anda tidak salah baca, Surabaya. Kota kedua terbesar di Indonesia ini juga bukan merupakan ibukota negara, persis seperti Shanghai dan New York. Selain letaknya yang berada di jantung kepulauan Indonesia (Pulau Jawa), masyarakat nya juga tertib, lurus, sopan, dan jauh dari kengawuran. Potensi kota ini menjadi lebih lengkap ketika kita menyadari bahwa banjir pun segan berkunjung, serta lahan hijau yang sangat luas akan terus ditambah ruang terbukanya oleh pemerintah daerah, sehingga semakin mentereng saja. Oke, mungkin potensi dan bakat masyarakat nya sudah dimiliki.

Lalu, apa yang jadi kendala nya? Aturan pemerintah! Kebijakan pemerintah yang melarang adanya gedung pencakar langit di radius 15 kilometer dari Bandara Juanda akan menjadi hal yang kontradiktif dengan kapasitas kota Surabaya. Bisa dibilang lebay, karena sebenarnya radius 5 km saja sudah cukup. Sebagai perbandingan, Kingdom Tower yang rencana nya akan memiliki tinggi sampai 1,000 meter saja hanya berjarak 5 km dari bandara internasional Jeddah, Arab Saudi. Kalau aturan pemerintah masih seperti ini, jangankan mencakar langit, gedung-gedung di Surabaya hanya bisa memandang langit sambil ngeces. Masyarakat, investor, Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, memiliki satu visi yang sama. Hanya pemerintah pusat yang ketinggalan. Ayo! Secepatnya Surabaya menyusul Shanghai menjadi kota megapolitan baru. Surabaya bisa jauh lebih maju ketimbang Jakarta. Can't you see that?

Sumber: http://blog.kiostiket.com/surabaya-k...a-megapolitan/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive