SITUS BERITA TERBARU

Rupiah Tembus 10.340 per Dolar

Thursday, August 15, 2013
[imagetag]
Quote:TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan rupiah didorong faktor fundamental perekonomian domestik yang mulai melambat.

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah masih berlanjut. Di transaksi pasar uang hingga pukul 11.30 WIB, rupiah ditransaksikan menembus 10.340 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan pelemahan rupiah merespon posisi cadangan devisa yang turun menjadi US$ 92,7 miliar pada bulan Juli. "Merosotnya cadangan devisa bisa mengantarkan rupiah ke kisaran 10.300-10.380 per dolar AS."

Di sisi lain, tekanan juga berasal dari eksternal di mana sinyal pelambatan stimulus (tapering) The Fed semakin mendekati kenyataan setelah data-data ekonomi Negeri Abang Sam menunjukkan perbaikan.

Berkurangnya cadangan devisa semakin menegaskan ekonomi domestik sedang mengalami perlambatan, terutama dengan ekspor yang semakin terdesak. "Sementara dari dalam negeri kenaikan harga barang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat," ujar Lana.

Menurut Lana, dengan tekanan rupiah yang masih berlanjut serta upaya meningkatkan cadangan devisa Bank Indonesia, ada potensi suku bunga acuan (BI rate) naik hingga mencapai 7 persen di akhir tahun 2013.

Namun, dengan kondisi perekonomian Indonesia yang sedang melambat, kenaikan BI rate akan mempercepat perlambatan. "Bahkan bisa membuat pertumbuhan ekonomi berada di bawah 5,8 persen tahun ini," ujar Lana.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2013 secara tahunan tercatat turun sebesar 5,81 persen year on year dibandingkan kuartal kedua 2012. Namun secara triwulanan (quarter to quarter) tumbuh 2,61 persen.

Untuk kuartal ketiga 2013, ekonomi diperkirakan masih ditopang oleh konsumsi masyarakat yang cukup tinggi karena di bulan Juli-Agustus. Tetapi daya beli masyarakat dikhawatirkan melemah sehingga tidak cukup signifikan mengangkat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen.


Sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive