SITUS BERITA TERBARU

[POLKON] Dicabuli Oknum Polisi, Putri Bolos Sekolah

Thursday, August 29, 2013
[imagetag]
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Akibat perlakuan anggota polisi Aiptu S, Putri (nama samaran), diketahui tidak berangkat ke sekolah selama tiga hari. Dia selalu mengurung diri di kamar dan sesekali terlihat murung oleh ibunya.
"Diajak makan susah, selalu terlihat murung. Tapi tidak mau cerita, ke sekolah juga sudah tiga hari tidak masuk," kata ibu Putri, kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Rabu (28/8/2013) di Mapolrestabes Semarang.
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum polisi berpangkat Aiptu inisial S yang bertugas di Mapolda Jateng, dilaporkan menodai seorang siswi SMA di Kota Semarang.
Kejadian tersebut dilakukan pada saat Aiptu S memijit Putri (nama samaran) lantaran Putri dianggap mempunyai penyakit dalam.
Putri (nama samaran) diketahui menderita gangguan pencernaan. Mengetahui hal tersebut, Aiptu S menawarkan diri untuk melakukan pijat refleksi agar bisa menyembuhkan penyakit tersebut.
Pada 12 Agustus 2013, ibu Putri, H pun membawa Putri ke rumah Aiptu S yang terletak kurang dari 100 meter dari rumah Putri di Kelurahan Kedung Mundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Setelah dipijit di hadapan H, Aiptu S menyarankan untuk dilakukan pemijatan lagi sebanyak dua kali. Akhirnya H pun mengiyakan perkataan Aiptu S lantaran dia mengaku mempunyai keahlian khusus untuk menyembuhkan penyakit dalam.
Pada 15 Agustus 2013, Putri berangkat sendiri ke rumah Aiptu S lantaran H harus menghadiri pemakaman sanak saudaranya. Putri di jemput oleh anak Aiptu S, D (20).
Kemudian Aiptu S dan Putri masuk kekamar sementara Diah berada di luar rumah tepatnya di teras. Di sinilah dimulai tindakan bejat Aiptu S. Dia memijat bagian dada Putri lantaran menurutnya ada benjolan aneh di dalam payudara Putri.
Kemudian pada 18 Agustus 2013, pemijatan ketiga pun dilakukan oleh Aiptu S. Pada saat itu, Putri kembali ditemani oleh H, ibunya. Namun Aiptu S meminta agar H tidak ikut masuk ke dalam kamar lantaran pemijatan ini merupakan pemijatan terakhir dan diakui sangat sakral. H pun menunggu di teras rumah sambil menunggu Putri selesai melakukan pemijatan.
Menurut H, sesuai pengakuan Putri, selain memijit dada, Aiptu S juga dilaporkan memasukkan jari ke dalam (maaf) kemaluan Putri sebagai syarat kesembuhan. Setelah kejadian tersebut, Putri sering terlihat murung.
"Diajak makan susah bahkan ke sekolah pun tidak mau," ujar H.
H baru mengetahui perbuatan bejat Aiptu S setelah Putri memberanikan diri cerita ke teman sekolahnya. Teman sekolah Putri pun menyarankan agar Putri terbuka kepada orang tuanya.
"Teman sekolahnya menyarankan agar Putri terbuka, setelah itu Putri pun memberanikan diri bicara sama saya," tutur H.

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/dicabuli-...091018449.html

Ini Polisi, Dukun, apa Pijat Tuna Netra ya??? [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive