akarta � Statement sejumlah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa Anas Urbaningrum akan ditahan pasca Lebaran diyakini hanya sebagai pengalihan isu terkait Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Apalagi, ada peran besar dari istri kepala rumah tangga Cikeas Kombes Purnomo D Rahardjo yakni Syilvia Sholehah alias Bu Pur.
�Obral janji KPK untuk tahan Anas tidak lebih dari sekadar pengalihan isu agar gratifikasi yang diterima pangeran Cikeas dan dugaan keterlibatan ibu Pur dalam kasus Hambalang, reda diberitakan,� ujar Juru Bicara Ormas Pergerakan Indonesia (PI) Ma�mun Murod Al-Barbasy, Minggu (21/07/2013).
PI merupakan salah satu ormas baru yang diprakarsai Anas Urbaningrum. Sejumlah anggotanya adalah loyalis Anas yang sebelumnya anggota Partai Demokrat.
Menurut Ma�mun, janji KPK menahan Anas pasca Lebaran diyakini hanya alibi saja. Dosen politik di Fisip Universitas Muhamadiyah Jakarta itu yakin kalau tidak ada bukti Anas terlibat.
�Kenapa harus nunggu Lebaran. Lebarannya pun tidak jelas apakah Idul Fitri atau Lebaran Haji. Saya kok yakin KPK belum punya bukti yang kuat untuk menahan Anas,� jelasnya.
Sekretaris Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPA) Cabang Jakarta tersebut juga meyakini kalau peran Ibas di kasus Hambalang dan dugaan aliran dana ke Kongres Partai Demokrat 2010 cukup besar. Hanya, Ma�mun yakin kalau KPK tidak akan berani.
�Saya yakin KPK tidak punya nyali untuk Cikeas. Wong Cikeas sepertinya punya banyak kartu mati terkait beberapa pimpinan KPK,� kata Ma�mun.
Dia mengatakan bukti bahwa KPK tak berani seperti kasus dugaan Ibas menerima US$ 200 ribu tidak pernah diusut. Masalah lain, kasus Century yang masih mandek. �KPK mestinya sadar bahwa rakyat menunggu agar mega kasus seperti Hambalang dan Century dituntaskan setuntas dan transparan mungkin,� tandasnya.
Sumber[
Apalagi, ada peran besar dari istri kepala rumah tangga Cikeas Kombes Purnomo D Rahardjo yakni Syilvia Sholehah alias Bu Pur.
�Obral janji KPK untuk tahan Anas tidak lebih dari sekadar pengalihan isu agar gratifikasi yang diterima pangeran Cikeas dan dugaan keterlibatan ibu Pur dalam kasus Hambalang, reda diberitakan,� ujar Juru Bicara Ormas Pergerakan Indonesia (PI) Ma�mun Murod Al-Barbasy, Minggu (21/07/2013).
PI merupakan salah satu ormas baru yang diprakarsai Anas Urbaningrum. Sejumlah anggotanya adalah loyalis Anas yang sebelumnya anggota Partai Demokrat.
Menurut Ma�mun, janji KPK menahan Anas pasca Lebaran diyakini hanya alibi saja. Dosen politik di Fisip Universitas Muhamadiyah Jakarta itu yakin kalau tidak ada bukti Anas terlibat.
�Kenapa harus nunggu Lebaran. Lebarannya pun tidak jelas apakah Idul Fitri atau Lebaran Haji. Saya kok yakin KPK belum punya bukti yang kuat untuk menahan Anas,� jelasnya.
Sekretaris Umum Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPA) Cabang Jakarta tersebut juga meyakini kalau peran Ibas di kasus Hambalang dan dugaan aliran dana ke Kongres Partai Demokrat 2010 cukup besar. Hanya, Ma�mun yakin kalau KPK tidak akan berani.
�Saya yakin KPK tidak punya nyali untuk Cikeas. Wong Cikeas sepertinya punya banyak kartu mati terkait beberapa pimpinan KPK,� kata Ma�mun.
Dia mengatakan bukti bahwa KPK tak berani seperti kasus dugaan Ibas menerima US$ 200 ribu tidak pernah diusut. Masalah lain, kasus Century yang masih mandek. �KPK mestinya sadar bahwa rakyat menunggu agar mega kasus seperti Hambalang dan Century dituntaskan setuntas dan transparan mungkin,� tandasnya.
Sumber[
