SITUS BERITA TERBARU

Malam Takbiran, Warga Perbatasan Mesuji-OKI Nyaris Bentrok

Monday, August 12, 2013

Quote:MESUJI (Lampost.co): Warga Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung pada malam takbiran lalu bersiaga penuh. Bersenjatakan pisau, golok, dan tombak, ratusan warga tersebut berkumpul di jalan persimpangan hingga Kamis (8-9) dini hari.
Mereka mengantisipasi serangan dari warga Pematangpanggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Aksi siaga warga itu dipicu ulah pemuda dari Desa Pematangpanggang yang kebut-kebutan di Pasar Simpangpematang. Dua mobil yakni, Toyota Yaris dan Honda CR-V berputar-putar dengan kecepatan tinggi mulai dari perbatasan Desa Budiaji, Kecamatan Simpangpematang. Kedua kendaraan bersuara keras lalu masuk melalui depan SMA Negeri 1 Simpangpematang dan hampir menabrak sekelompok pemuda.
Aksi kedua mobil mewah tersebut tidak berhenti sampai di situ. Menurut informasi warga Simpangpematang, dari dalam mobil Toyota Yaris, muncul senjata api yang diarahkan ke warga Simpangpematang.
Warga kemudian mengejar kedua kendaraan itu dengan belasan sepeda motor. Kedua mobil langsung mengarah ke Jalan Lintas Timur, kembali ke Pematangpanggang. Salah satu kaca mobil pecah terkena lemparan warga.
Usai insiden itu keadan malam takbiran di Simpangpematang genting. Semua warga, tua dan muda, berjaga-jaga di sepanjang jalan di desa tersebut mulai dari RK8, RK4, RK3 dan RK1 untuk mengantisipasi kemungkinan serangan dari Desa Pematangpanggang.
Sejumlah perwira menengah Polres Mesuji mengamankan situasi. Nampak Kasat Narkoba AKP Iwan Tori, Kasat Intel AKP Abdul Mutholib, Kasat Lantas AKP Zulkifli, dan Kapolsek Simpangpematang Komisaris Polisi Wahyu. Namun, polisi yang berseragam lengkap hanya ada dua orang. Turut mengamankan, Danramil Mesuji Kapten SPL. Susmanto yang datang bersama satu anggotanya bersenjata lengkap. (UAN/CK-6/L-1)

sumber

Sambungan
Kapolres Mesuji Ganti Kaca Mobil yang Pecah
Quote:MESUJI (Lampost.co): Aksi kebut-kebutan dua mobil milik warga Pematangpanggang, OKI, Sumatera Selatan, hampir menyulut bentrokan massa dengan warga Desa Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, Lampung pada malam takbiran, Kamis (8-8).
Massa dari Desa Simpangpematang berkumpul di sejumlah lokasi dengan membawa senjata tajam. Sejumlah perwira menengah Polres Mesuji mengamankan situasi. Nampak Kasat Narkoba AKP Iwan Tori, Kasat Intel AKP Abdul Mutholib, Kasat Lantas AKP Zulkifli, dan Kapolsek Simpangpematang Komisaris Polisi Wahyu.
Polisi membubarkan massa yang sedang menjaga keamanan di Desa Simpangpematang. �Coba, bubar saja. Jangan dipinggir jalan seperti ini, nanti memancing salah paham,� ujar salah satu anggota polisi. Namun ajaka itu langsung ditolak warga.
Warga meminta ketegasan siapa yang bertanggungjawab jika massa yang berkumpul pulang lalu ada serangan dari Pematangpanggang. Setelah ditanya seperti itu, tidak satupun polisi yang menjamin. Akhirnya warga tetap siaga di petigaan pasar Simpangpematang.
Kemudian, Kapolsek Simpangpematang, Kompol Wahyu dan AKP. Iwan mendatangi warga Pematangpanggang di RM Ngawi II, di jalintim perbatasan Desa Simpangpematang dengan Jayasakti. Akhirnya, perwakilan warga Pematangpanggang diajak ke Mapolres Mesuji untuk diajak berdamai dengan warga Desa Simpangpematang.
Di Mapolres, perwakilan dari Desa Pematangpanggang mau berdamai jika kaca pecah mobil mereka diganti. Namun permintaan itu ditolak warga Simpangpematang. �Kalau seperti ini, tidak ketemu ini. Bagaimana kira-kira, siapa yang mau ganti kaca mobil yang pecah itu dari warga Simpangpematang,� kata Kapolsek.
Keinginan itu tetap ditolak warga Simpangpematang. �Kami tidak mau ganti. Kenapa kami yang ganti, kesalahan ada pada mereka yang memulai peristiwa ini. Lalu kenapa kok mobil dua itu tidak diamankan polisi, padahal jelas ada senjata tajam dan api di mobil itu,� ujar salah satu warga Simpangpematang yang tidak mau disebut namanya.
Setelah setengah jam perundingan, salah satu perwira polres menghubungi Kapolres Mesuji AKBP. Trisna yang sedang tidak ada ditempat. �Kita ada solusi, kapolres mau ganti kaca mobil yang pecah, asal tidak rebut,� ujar salah satu perwira tersebut. Dengan kesepakatan itu, akhirnya perwakilan dari Desa Simpangpematang dan Pematangpanggang membubarkan diri.
"Kami heran dengan polisi. Mereka jelas-jelas tahu jika dua mobil anak Pematangpanggang berbuat ulah tapi tidak ditangkap sampai terjadi aksi massa. Padahal, jika polisi menangkap dua mobil itu, kami jamin permasalahannya tidak akan seperti ini," kata seorang warga.
Masih kata warga, sikap arogan oknum warga Pematangpanggang sudah kerap terjadi. Mereka selalu mencoba memprovokasi warga Simpangpematang dengan senjata tajam, bahkan senjata api. (UAN/CK-6/L-1

Sumber

berita lainNya
INSIDEN MALAM TAKBIRAN. Bupati Khamamik Minta Polisi Tegas
Quote:MESUJI (Lampost.co): Aksi kebut-kebutan dua mobil milik warga Pematangpanggang, OKI, Sumatera Selatan di Desa Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, Lampung hampir menyulut bentrokan massa, Kamis (8-8).
Bupati Mesuji Khamamik meminta polisi bertindak tegas. "Kejadian seperti ini sudah kerap terjadi. Bahkan sampai merenggut nyawa lima warga Desa Wirabangun. Jika polisi tegas, kejadian seperti ini pasti tidak akan dengan mudah terulang. Dengan ketegasan, kita bisa menyelamatkan nyawa-nyawa yang tidak berdosa," kata Khamamik yang datang langsung ke lokasi di Desa Simpangpematang pada Kamis dini hari itu.
Warga Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung pada malam takbiran lalu bersiaga penuh. Bersenjatakan pisau, golok, dan tombak, ratusan warga tersebut berkumpul di jalan persimpangan hingga Kamis (8-9) dini hari.
Mereka mengantisipasi serangan dari warga Pematangpanggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Aksi siaga warga itu dipicu ulah pemuda dari Desa Pematangpanggang yang kebut-kebutan di Pasar Simpangpematang. Dua mobil yakni, Toyota Yaris dan Honda CR-V berputar-putar dengan kecepatan tinggi mulai dari perbatasan Desa Budiaji, Kecamatan Simpangpematang. Kedua kendaraan bersuara keras lalu masuk melalui depan SMA Negeri 1 Simpangpematang dan hampir menabrak sekelompok pemuda.
Aksi kedua mobil mewah tersebut tidak berhenti sampai di situ. Menurut informasi warga Simpangpematang, dari dalam mobil Toyota Yaris, muncul senjata api yang diarahkan ke warga Simpangpematang.
Warga kemudian mengejar kedua kendaraan itu dengan belasan sepeda motor. Kedua mobil langsung mengarah ke Jalan Lintas Timur, kembali ke Pematangpanggang. Salah satu kaca mobil pecah terkena lemparan warga. (UAN/CK-6/L-1)



Warga Mesuji Terus Diprovokasi
Quote:MESUJI (Lampost.co): Aksi kejahatan di wilayah Provinsi Lampung yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan makin jadi. Warga Kabupaten Mesuji, Lampung menuding pelaku warga Pematangpanggang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Aksi provokasi dengan tindak kejahatan puncaknya terjadi, Sabtu (10-8), sekitar pukul 15.00. Lima warga Pematangpanggang yang naik mobil Suzuki Escudo warna merah, merampok pengendara sepeda motor Anwar (20), warga Desa Jayasakti, Kecamatan Simpangpematang, Mesuji. Aksi kejahatan ini terjadi di Bendungan Irigasi Desa Simpangpematang, Mesuji.

�Saat saya sendiri, saya ditodong. Cincin, jam tangan, dan uang Rp150 ribu diminta. Mereka memaksa meminta sepeda motor. Tetapi karena kawan-kawan saya datang, kami melawan,� kata Anwar yang datang ke Bendungan Irigasi itu untuk rekreasi.

Melihat warga Simpangpematang berdatangan, lima pelaku itu tancap gas melarikan diri. Warga terus mengejar. Saat itu juga seorang anggota Koramil Mesuji Sersan Mayor Pujo Yuhono ikut membantu mengejar para pelaku perampokan.

Menurut kesaksian Arno, warga yang ikut mengejar, kelima pelaku sempat mengeluarkan senjata api dari dalam mobil dan menembak ke udara. �Mereka hendak menakut-nakuti kami,� kata Arno.

Serma Pujo yang tengah berpatroli itu pun membalas dengan menembak ke udara. �Kami (anggota Koramil Mesuji, red) diperintahkan untuk berpatroli di tempat-tempat rawan di Simpangpematang. Karena ada tembakan dari mereka, maka saya membalas menembak ke udara,� kata Pujo.

Namun pengejaran warga itu tidak berhasil. Para pelaku lolos dan lari kembali ke wilayah Pematangpanggang.

Sebelumnya pada malam takbiran, Kamis (8-8), warga Mesuji dengan warga OKI nyaris bentrok. Insiden itu dipicu ulah pemuda dari Desa Pematangpanggang yang kebut-kebutan di Pasar Simpangpematang. Dua mobil yakni, Toyota Yaris dan Honda CR-V berputar-putar dengan kecepatan tinggi mulai dari perbatasan Desa Budiaji, Kecamatan Simpangpematang. Kedua kendaraan bersuara keras lalu masuk melalui depan SMA Negeri 1 Simpangpematang dan hampir menabrak sekelompok pemuda.

Aksi kedua mobil mewah tersebut tidak berhenti sampai di situ. Menurut informasi warga Simpangpematang, dari dalam mobil Toyota Yaris, muncul senjata api yang diarahkan ke warga Simpangpematang. (UAN/CK-6/L-1

sumber

Bawa Bambu Runcing, Warga Demo Polres Mesuji
Quote:MESUJI (Lampost.co) : Sekitar seribu warga Kecamatan Simpangpematang, Sabtu (10-8) sore, berunjuk rasa di Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Mesuji. Warga yang saat datang membawa senjata tajam dan bambu runcing itu menuntut polisi merespon tindak kejahatan yang sering dilakukan warga Pematangpanggang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Dalam unjuk rasa itu warga menyatakan aksi aparat kepolisian tidak pernah merespon dan menanggapi tindak kejahatan yang marak selama sepekan terakhir. Semua aksi kejahatan di Mesuji itu dilakukan oleh warga dari Pematangpanggang. Bahkan, warga menggelar unjuk rasa itu usai mengejar lima pelaku perampokan yang lolos mengendarai mobil Suzuki Escudo warna merah. Karena itu warga datang dengan membawa senjata tajam dan bambu runcing. Menurut warga, mereka jengkel karena sama sekali tidak ada respon dari aparat kepolisian atas aksi-aksi kejahatan.
Seribuan orang itu kemudian ditemui Wakapolres Mesuji Komisaris Subhan, Kabagops Kompol Djadmiko dan Kapolsek Simpangpematang Kompol Wahyu.
Kepada warga, Kabagops Djadmiko mengakui tuntutan itu koreksi bagi Polres Mesuji. Kemudian, jika sampai tiga hari kedepan tidak ada respon positif dari pihak kepolisian, warga mengancam akan kembali mendatangi kantor polres menuntut janji polisi agar menangkap pelaku kejahatan di Simpangpematang dan sekitarnya.
Masyarakat menilai jika selama ini kinerja polisi tidak ada, karena hampir semua kasus kejahatan baik itu kasus besar maupun kasus ringan di Mesuji satupun belum ada yang terungkap. Kondisi itu diperparah dengan buruknya respon anggota kepolisian ketika menerima laporan tindak kejahatan. Bahkan, tidak jarang, anggota kepolisian menolak laporan warga dengan berbagai alasan.
"Kurang cepat seperti apa kami melapor, kami sampai kesal menunggu kinerja kepolisian. Selama ini, kami hidup seolah tidak ada penegak hukum, orang-orang dari OKI seenak hati berbuat kriminal di Simpangpematang tanpa satupun ada yang tertangkap. Lebih daeri sepekan ini kami selalu siaga siang malam mengantisipasi kejahatan, namun tidak juga diikuti oleh polisi," kata warga.
Saat dialog, masyarakat sempat emosi dan hendak menyerang Wakapolres Mesuji. Hal itu dipicu oleh Wakapolres Subhan yang membentak warga. Warga tersulut emosinya dan hendak beramai-ramai menyerang wakapolres. "Satu-satu kalo bicara, kalian jangan seenaknya," teriak wakapolres yang disambut teriakan dan kejaran warga.
Namun salahpaham itu bisa diselesaikan. Setelah satu jam, akhirnya massa membubarkan diri dengan menunggu janji polisi yang menangkap pelaku selama 3 hari. (UAN/CK-6/L-1)

sumber


Komen ane
Mudah-mudahan nih masalah cepat diselesaikan dengan jalan damai sebelum ada korban
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive