SITUS BERITA TERBARU

mahasiswa Unibraw jual ginjal untuk kuliah

Wednesday, August 21, 2013
[imagetag]



Quote:Aksi lima mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang yang nekat menjual ginjal demi melunasi biaya kuliah menyedot perhatian masyarakat. Uang kuliah tunggal (UKT) yang dinilai terlalu mahal, tidak terjangkau, dan harus dibayar sekaligus untuk setahun membuat mahasiswa ini putus asa sehingga nekat melakukan aksi tersebut.

Ditemui di posko Front Mahasiswa Unibraw, Rabu (21/8) Ahmad Saifudin, salah satu mahasiswa yang berencana menjual ginjal buka suara.

"Memang ada keinginan jual ginjal, kalau benar-benar tidak ada jalan keluar lagi," kata mahasiswa semester lima jurusan ilmu politik itu. Pemikiran mereka rasanya sudah buntu karena terancam tidak bisa kuliah. "Kalau tidak bisa kuliah mau gimana lagi? Terlebih dengan kondisi ekonomi yang seperti ini," tambah Ahmad.

Akhirnya muncul inisiatif untuk menjual ginjal. "Kalau ginjal kita laku berarti beban terlunasi. Tapi jika benar-benar terjadi, Unibraw sangat kejam!" jelas mahasiswa asal Lamongan itu.

Cara menjual ginjal menjadi alternatif akhir, sebab di tengah jadwal kuliah yang padat mereka juga kesusahan untuk bekerja part time. Di antara mereka sudah ada yang pernah kerja part time, tapi tidak bisa menutupi kekurangan biaya, belum lagi biaya kos dan hidup selama di Malang. Selain itu pinjaman dari bank bukan solusi yang tepat sebab mahasiswa juga akan terbebani dengan angsuran ditambah bunga.

Ahmad mengaku tindakan nekatnya ini tidak diketahui oleh orang tuanya. Ia berharap aksinya bisa membuat rektor memberi kebijakan bagi mahasiswa yang kurang mampu namun masih ingin melanjutkan kuliah. "Saya sendiri sering telat bayar kuliah, sudah menunda bayar kuliah dua kali. Orang tua saya hanya petani," kata Ahmad.

Ia berharap kuliah di kampus negeri akan mendapat biaya terjangkau serta mudah mendapat pekerjaan di kemudian hari. Nyatanya untuk melanjutkan kuliah saja dia melakukan aksi nekat menjual ginjal. "Saya sangat kecewa dengan hal ini, selama bisa diperjuangkan saya akan bertahan di Unibraw," imbuhnya.

Sampai saat ini belum ada tanggapan lanjut dari pihak universitas. Namun ia mengatakan pihak dekanat FISIP Unibraw akan membantu dengan catatan membubarkan aksi dan demo itu. Mereka menolak sebab masalah ini tidak hanya dialami lima mahasiswa tapi seluruh mahasiswa yang tidak mampu.

Mereka juga berusaha lewat jalur beasiswa. Sayang beasiswa itu belum bisa cair dalam waktu dekat.

Mereka akan melanjutkan perjuangan dengan sosialisasi , menggalang massa dan jika terpaksa akan mengambil cuti terminal. Sebab batas pembayaran terakhir pada 23 Agustus 2013.

"Bagaimana nasib kami yang ingin kuliah tapi tidak mampu membayar dengan biaya semahal itu?" pungkas Ahmad.
[tts]


Sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive