RMOL.Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akhirnya memÂbentuk tim investigasi untuk meÂnyelidiki adanya dugaan penyaÂlahgunaan posisi dominan dan sistem kartel dalam impor keÂdelai di Indonesia. Dalam sistem karÂtel, beberapa pengusaha bisa meÂngÂendalikan dan memainkan harga produk di pasaran.
â��KPPU akan mengambil hak inisiatifnya yang diatur dalam unÂdang-undang untuk mengÂinÂvesÂtigasi masalah ini,â�� kata KoÂmiÂsioner Komisi Pengawas PerÂsaiÂngan Usaha (KPPU) Benny PaÂsaribu di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, saat ini ada dugaan pasar impor kedelai ke Indonesia dikuasai satu penguÂsaha besar. Hal ini menyebabkan peÂngusaha besar mengatur harga dan pengusaha kecil hanya meÂngikuti harga terÂsebut.
Menurut dia, para peÂdaÂgang kecil impor kedelai sebenarÂnya bisa menjual harga di bawah harÂga sekarang, namun hal itu tidak bisa dilakukan. â��Di dalam huÂkum persaingan usaha, itu bisa diduga melakukan konsteÂlasi karÂtel,â�� ujar Benny.
Bekas politisi PDIP ini meÂngaÂkui, harga kedelai di Amerika Serikat mengalami kenaikan kaÂrena kekeringan. Dia menÂconÂtohkan, dari bulan Januari hingga Juli kenaikkannya hanya 30 perÂsen dari harga normal di pasar interÂnasional. Namun, pihaknya terÂkejut ketika di Indonesia keÂnaikan harganya bisa mencapai 60 persen lebih. Dia menduga ada benÂtuk kartel dalam praktik imÂpor kedelai tersebut.
Ketua KPPU Tajuddin Noer Said pernah menyebut, ada dua penguasa kedelai impor, yaitu PT Gerbang Cahaya Utama (GCU) dan PT Cargill Indonesia. GCU menguasasi pasar impor kedelai dalam negeri mencapai 47 persen dan Cargill mencapai 28 persen.
Sementara pengusaha impor kedelai lainnya berdasarÂkan data 2008 antara lain PT Citra Bakhti MuÂlia mengusai pasar kedelai impor sebesar empat persen dan PT Alam Agriasi Perkasa sebesar 10 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor kedelai selama semester pertama 2012 ini sebanyak 893.000 ton dengan nilai 511,1 juta dolar AS atau kuÂrang lebih Rp 4,8 triliun.
VoÂlume impor kedelai yang menÂcapai 893.000 ton ini, kurang leÂbih sama dengan produksi keÂdelai dalam negeri selama seÂtahun. [Harian Rakyat Merdeka]
sumber
pengusaha busuk ... demi keuntungan ... dan ketamakan akut .. sampai hati melihat rakyat menderita ...
tangkap pemain kartel sembako ... kartel sapi .. dan kartel lainya ... hukum seberat beratnya ..
â��KPPU akan mengambil hak inisiatifnya yang diatur dalam unÂdang-undang untuk mengÂinÂvesÂtigasi masalah ini,â�� kata KoÂmiÂsioner Komisi Pengawas PerÂsaiÂngan Usaha (KPPU) Benny PaÂsaribu di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, saat ini ada dugaan pasar impor kedelai ke Indonesia dikuasai satu penguÂsaha besar. Hal ini menyebabkan peÂngusaha besar mengatur harga dan pengusaha kecil hanya meÂngikuti harga terÂsebut.
Menurut dia, para peÂdaÂgang kecil impor kedelai sebenarÂnya bisa menjual harga di bawah harÂga sekarang, namun hal itu tidak bisa dilakukan. â��Di dalam huÂkum persaingan usaha, itu bisa diduga melakukan konsteÂlasi karÂtel,â�� ujar Benny.
Bekas politisi PDIP ini meÂngaÂkui, harga kedelai di Amerika Serikat mengalami kenaikan kaÂrena kekeringan. Dia menÂconÂtohkan, dari bulan Januari hingga Juli kenaikkannya hanya 30 perÂsen dari harga normal di pasar interÂnasional. Namun, pihaknya terÂkejut ketika di Indonesia keÂnaikan harganya bisa mencapai 60 persen lebih. Dia menduga ada benÂtuk kartel dalam praktik imÂpor kedelai tersebut.
Ketua KPPU Tajuddin Noer Said pernah menyebut, ada dua penguasa kedelai impor, yaitu PT Gerbang Cahaya Utama (GCU) dan PT Cargill Indonesia. GCU menguasasi pasar impor kedelai dalam negeri mencapai 47 persen dan Cargill mencapai 28 persen.
Sementara pengusaha impor kedelai lainnya berdasarÂkan data 2008 antara lain PT Citra Bakhti MuÂlia mengusai pasar kedelai impor sebesar empat persen dan PT Alam Agriasi Perkasa sebesar 10 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor kedelai selama semester pertama 2012 ini sebanyak 893.000 ton dengan nilai 511,1 juta dolar AS atau kuÂrang lebih Rp 4,8 triliun.
VoÂlume impor kedelai yang menÂcapai 893.000 ton ini, kurang leÂbih sama dengan produksi keÂdelai dalam negeri selama seÂtahun. [Harian Rakyat Merdeka]
sumber
pengusaha busuk ... demi keuntungan ... dan ketamakan akut .. sampai hati melihat rakyat menderita ...
tangkap pemain kartel sembako ... kartel sapi .. dan kartel lainya ... hukum seberat beratnya ..