SITUS BERITA TERBARU

KPK bakal panggil Jero Wacik terkait penangkapan Rudi. Ada apa?

Wednesday, August 14, 2013
KPK bakal panggil Jero Wacik terkait penangkapan Rudi
Rabu, 14 Agustus 2013 18:12:44

Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan siap memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, guna dimintai keterangan terkait dugaan suap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini. Menurut Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, hal itu dimungkinkan sepanjang lembaga antikorupsi itu membutuhkan keterangan yang bersangkutan. "Ya kalau dibutuhkan keterangannya ya kita panggil," kata Bambang kepada wartawan usai jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8).

Meski begitu, Bambang menyatakan tim penyidik lembaga antirasuah itu masih fokus memeriksa tiga tersangka perkara suap itu. Yakni Rudi, S (Simon Tanjaya) dan A (Deviardi alias Ardi). "Kami fokusnya di tiga orang itu. Jadi tidak ke yang lain-lain. Ke depannya ya tergantung dari proses pemeriksaan itu," ujar Bambang. Usai operasi penangkapan, Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya menetapkan Rudi Rubiandini dan dua orang lain sebagai tersangka. Rudi ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan dua alat bukti. "R disangka melanggar Pasal 12 huruf A dan B, atau Pasal 5 ayat 2 atau Pasal 11 UU Tindak Pidana Korupsi Nomor 20/2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP," lanjut Bambang. Sementara A yang diduga menerima uang dari S, disangka melanggar pasal yang sama dengan R. Sementara S selaku pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 a atau b atau Pasal 13 UU Tindak Pidana Korupsi Nomor 20/2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
http://www.merdeka.com/peristiwa/kpk...apan-rudi.html

Pengamat: Jero Wacik Diduga Terseret Kasus Rudi
Rabu, 14 Agustus 2013 | 10:35

Jakarta - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah menduga kasus dugaan suap yang menjerat Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini berkaitan dengan pendanaan konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat. Karena itu, ia meminta KPK untuk mengusut keterlibatan pihak lain guna menelusuri kasus tersebut. Bahkan, Iberamsjah meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik turut bertanggung jawab. Apalagi, Jero merupakan Ketua Pengawas SKK Migas.

"Cara membuktikannya memang susah. Tapi kemungkinan ke arah persiapan dana konvensi bisa saja terjadi," kata Iberamsjah kepada Beritasatu, di Jakarta, Rabu (14/8). "Korupsi itu tidak pernah tidak ada konspirasi. KPK harus berani usut sampai ke akar, jangan hanya Rudi saja. Patut dipertanyakan Jero Wacik tak terlibat. Jero Wacik dia harus bertanggung jawab," tegasnya. Lebih lanjut, Iberamsjah mengaku terkejut dengan penangkapan Rudi. Menurutnya, Rudi merupakan sosok yang baik dan jujur. "Saya kenal Rudi. Dia orangnya lempeng saja. Tapi kalau sudah masuk sarang penyamun sulit," paparnya.
http://www.beritasatu.com/hukum/1315...asus-rudi.html

[imagetag]
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini berbicara dengan Menteri ESDM Jero Wacik sebelum rapat kerja terbatas dengan Presiden SBY di Jakarta, pada 7 Mei 2013. TEMPO/Subekti

Jero Wacik Klaim Tak Terkait Kasus Rudi Rubiandini
Rabu, 14 Agustus 2013 16:34 WIB

JAKARTA, tribunkaltim.co.id - Menteri ESDM Jero Wacik mengaku terkejut dengan penangkapan Kepala Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Jero mengaku tidak tahu-menahu soal kasus itu. "Saya tidak tahu kasus apa itu. Tadi saya tanya Wamen ESDM (Susilo Siswoutomo) apa sih Karnel Oil? Saya enggak pernah denger," kata Jero seusai rapat terbatas di Kantor Presiden di Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Jero mengatakan, dia sudah melaporkan mengenai penangkapan Rudi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kepada Presiden, Jero mengaku tidak tahu permasalahan yang menjerat Rudi. Ketika disinggung mengenai jabatannya sebagai Ketua Komisi Pengawas SKK Migas, Jero mengaku hanya mengawasi kebijakan strategis yang diambil oleh SKK Migas. "Saya selalu mengatakan ke beliau, kebijakannya begini... begini.... Jadi kebijakan strategis diawasi. (Kasus) ini kita tidak tahu," ucapnya.

Seperti diberitakan, KPK menangkap Rudi di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2013) malam, dengan sangkaan menerima suap dari pihak swasta. Ikut ditangkap dua orang lain dari pihak swasta berinisial S dan E. Total orang yang ditangkap dalam operasi KPK berjumlah 7 orang. Barang bukti yang disita dari penangkapan itu adalah uang tunai lebih dari 400.000 dollar AS. Motor besar bermerek BMW juga ikut disita. Diduga motor tersebut bagian dari suap. Ketiga orang yang ditangkap masih dalam status terperiksa. Penentuan status hukum Rudi akan dilakukan dalam 1 x 24 jam sejak penangkapan, apakah dijadikan tersangka atau tidak.
http://kaltim.tribunnews.com/2013/08...udi-rubiandini

Jero tidak tahu tentang perusahaan penyuap kepala SKK Migas
Rabu, 14 Agustus 2013 16:38:05

[imagetag]
Jero Wacik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, mengaku tidak mengenal perusahaan yang melakukan penyogokan kepada Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. Rudi tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima uang suap dari perusahaan asing yaitu Kernel Oil. "Saya tidak tahu Kernel Oil. Apa benar urusan itu saya tidak tahu. Di kuping saya tidak pernah dengar. Biasanya dengan Medco, Connoco," ucap Jero dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8).

Walaupun demikian, Jero menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada KPK untuk diselidiki lebih jauh. Jero juga menyebut kementeriannya akan selalu membantu KPK untuk mengungkap kasus ini. "Kita serahkan kepada KPK. Silakan saja tangani. Seberapa hukuman silakan saja. Kami tidak akan menghalang halangi," tutupnya singkat.

Seperti diketahui, KPK mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan temuan di mana R (Rudi) menerima USD 400 ribu dari A. Duit itu diberikan oleh S pada sore hari kemarin di City Plaza. Lantas, usai dilakukan penangkapan, rumah R dan apartemen S digeledah. "Di rumah R ditemukan uang USD 90 ribu dan SGD (Dolar Singapura) 127 ribu. Di apartemen S ditemukan uang USD 200 ribu," ujar Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto.

Sebelumnya, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Tri Dianto menuding dugaan korupsi yang melibatkan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini berkaitan dengan bekas partainya dulu. Duit dugaan suap yang diterima Rudi diduga akan digunakan untuk mendanai Konvensi Capres Partai Demokrat yang akan digelar dalam waktu dekat.

Rudi disebut-sebut sebagai orang dekat Ketua Pengawas SKK Migas sekaligus Menteri ESDM Jero Wacik . Di Partai Demokrat, Jero menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tinggi. "KPK harus berani mengungkap kasus ini sampai tuntas dan jangan hanya selesai di Kepala SKK Migas, kalau perlu KPK periksa Menteri ESDM karena Kepala SKK Migas adalah orang terdekat menteri ESDM," kata Tri Dianto lewat pesan singkat. "Jangan-jangan uang suap itu mau untuk pendanaan konvensi Demokrat," tuding dia.
http://www.merdeka.com/uang/jero-tid...skk-migas.html

KPK Tangkap Rudi Rubiandini, Jero Wacik Diam-diam Temui SBY
Jero melaporkan ihwal tertangkapnya Kepala SKK Rudi Rubiandini.
Rabu, 14 Agustus 2013, 14:04

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerima laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik terkait penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa malam, 13 Agustus 2013. Kedatangan Jero ke kantor presiden di Kompleks Istana Negara, Rabu 14 Agustus 2013, tidak diketahui oleh media.

Media justru tahu Jero Wacik sudah menghadap Presiden SBY melalui Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Hatta yang mengaku baru menyelesaikan rapat terkait pidato kepresidenan ini mengatakan, Presiden SBY langsung memberikan instruksi usai menerima laporan Jero Wacik, "Sesuai dengan perpres yang ada itu, ya apabila ketua SKK Migas berhalangan tetap, maka wakil itu harus melaksanakan tugas-tugas. Karena SKK migas tidak boleh berhenti, karena menyangkut investasi yang besar," ujar Hatta di Istana Negara.

Hatta menambahkan, sesuai aturan yang ada, wakil kepala SKK Migas akan bertugas sampai kepala SKK Migas definitif terpilih. Selain hal itu, Hatta mengaku tidak mengetahui substansi laporan menteri ESDM lainnya. Khususnya terkait dugaan suap yang menjadi alasan penangkapan Rudi Rubiandini. "Yang melapor langsung tadi Pak Menteri ESDM, saya tadi lagi rapat dengan Pak Sudi menuntaskan dua pidato presiden, pidato kenegaraan dan RAPBN," ujarnya. (umi)

Terkait kabar penangkapan Rudi, Hatta pun mengaku terkejut. Namun, ia enggan berandai-andai mengenai kemungkinan yang ada. Diketahui beberapa menteri masih melakukan rapat di dalam kantor presiden. Namun, tak seperti biasanya, mereka keluar melalui pintu keluar yang berbeda-beda seolah tidak ingin diketahui oleh pewarta.
http://nasional.news.viva.co.id/news...diam-temui-sby

Loyalis Anas tuding duit suap Rudi untuk Konvensi Demokrat
Rabu, 14 Agustus 2013 14:33:00

[imagetag]
Tri Dianto

Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Tri Dianto menuding dugaan korupsi yang melibatkan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini berkaitan dengan bekas partainya dulu. Duit dugaan suap yang diterima Rudi diduga akan digunakan untuk mendanai Konvensi Capres Partai Demokrat yang akan digelar dalam waktu dekat.

Rudi disebut-sebut sebagai orang dekat Ketua Pengawas SKK Migas sekaligus Menteri ESDM Jero Wacik . Di Partai Demokrat, Jero menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tinggi. "KPK harus berani mengungkap kasus ini sampai tuntas dan jangan hanya selesai di Kepala SKK Migas, kalau perlu KPK periksa Menteri ESDM karena Kepala SKK Migas adalah orang terdekat menteri ESDM," kata Tri Dianto lewat pesan singkat, Rabu (14/8). "Jangan-jangan uang suap itu mau untuk pendanaan konvensi Demokrat," tuding dia.

Tri Dianto yang dikenal sebagai loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ini mengapresiasi KPK berani melakukan penangkapan terhadap Rudi. Dia pun berharap agar KPK ungkap mafia-mafia Migas lainnya. "Dengan tertangkap tangan nya Kepala SKK Migas oleh KPK saya kira langkah yang bagus dilakukan oleh KPK untuk masuk ungkap mafia-mafia Migas dan korupsi di tubuh Kementerian ESDM," kata Tri.

Tudingan Tri Dianto itu dibantah oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf. Menurut dia, tudingan Tri Dianto sama sekali tidak benar. "Kabar tadi berita itu tidak benar, Pak SBY sebagai Ketum Partai Demokrat tidak pernah menugaskan (uang konvensi). Justru sebaliknya, melarang, tidak ada satu pun kader, DPP/fraksi yang mengatasnamakan Partai Demokrat mencari dana," ujar Nurhayati kepada merdeka.com. "Jadi ini berkali-kali ditekankan kepada kita semua. Kalau berita operasi tangkap tangan Pak Rudi tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat," tegasnya.

Nurhayati mengatakan, biarkan proses hukum terhadap Rudi berjalan di KPK. "Kita yakin KPK akan mengusut tuntas. Saya berharap masyarakat tidak mengkait-kaitkan dengan Partai Demokrat," ujar Nurhayati.
http://www.merdeka.com/politik/loyal...-demokrat.html

Jero Wacik bantah uang suap Rudi untuk modal ikut konvensi
Rabu, 14 Agustus 2013 16:48:36

Menteri ESDM Jero Wacik membantah tuduhan loyalis Anas Urbaningrum yang menuding uang suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini akan digunakan untuk kepentingannya maju di konvensi Partai Demokrat. Jero membantah keras pernyataan tersebut. "Itu tidak ada, dan tidak ada dana itu untuk itu (konvensi partai)," ucap Jero singkat ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (14/8).

Jero juga menyebut selama ini tidak pernah dan tidak boleh uang suap atau dana proyek digunakan sebagai kepentingan partai atau pribadi. "Itu tidak pernah dan itu tidak boleh," tutupnya singkat. Sebelumnya, Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Tri Dianto menuding dugaan korupsi yang melibatkan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini berkaitan dengan bekas partainya dulu. Duit dugaan suap yang diterima Rudi diduga akan digunakan untuk mendanai Konvensi Capres Partai Demokrat yang akan digelar dalam waktu dekat.

Rudi disebut-sebut sebagai orang dekat Ketua Pengawas SKK Migas sekaligus Menteri ESDM Jero Wacik. Di Partai Demokrat, Jero menjabat sebagai Sekretaris Majelis Tinggi. "KPK harus berani mengungkap kasus ini sampai tuntas dan jangan hanya selesai di Kepala SKK Migas, kalau perlu KPK periksa Menteri ESDM karena Kepala SKK Migas adalah orang terdekat menteri ESDM," kata Tri Dianto lewat pesan singkat, Rabu (14/8). "Jangan-jangan uang suap itu mau untuk pendanaan konvensi Demokrat," tuding dia.
http://www.merdeka.com/politik/jero-...-konvensi.html

--------------------------------

Ambil tiker, duduk yang manis di pojokan, sambil siap-siap nonton sinetron baru jelang Pemilu dan pilpres ... [imagetag]


[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive