SITUS BERITA TERBARU

Jangan lupakan sejarah : Mesir yg pertama mendukung kemerdekaan RI

Friday, August 16, 2013
inilah..com, Jakarta � Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Pidato terakhir Soekarno pada 1966 berjudul �Jas Merah� itu kini menjadi landasan untuk mengkampanyekan �Selamatkan Mesir�.

Sejumlah elemen masyarakat belum lama ini mengajak segenap rakyat Indonesia untuk turut menyelamatkan Mesir dari kehancuran dan perang saudara. Jatuhnya korban ribuan warga Mesir yang tewas akibat tindakan represif polisi dan tentara Mesir mendorong untuk memunculkan kampanye selamantkan Mesir.

Kampanye itu salah satunya digalang melalui Twitter, #SaveEgypt. Berbagai fakta dan opini diungkap melalui Twitter oleh berbagai kalangan untuk menggugah kepedulian terhadap Mesir.

Isu Mesir kini menjadi sangat relevan dengan Indonesia, terutama menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, besok. Mesir dan Indonesia adalah dua negara yang tidak bisa dipisahkan dalam kaitan sejarah.

Mesir dan Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan dan Indonesia 17 Agustus 1945 dan kedaulatannya. Tokoh dan kelompok di balik pengakuan ini adalah Ikhwanul Muslimin yang dipimpin oleh Syeikh Hasan Albanna.

Ketika itu, belum ada satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah Belanda. Namun, Ikhwanul Muslimin melalui Hassan Albanna mendesak pemerintah Mesir untuk segera mengakui kemerdekaan RI. Desakan itu mendapat respons positif dan pemerintah Mesir langsung menyampaikan pengakuannya.

Bahkan setahun sebelum Indonesia merdeka, Palestina melalui Mufti besar Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini sudah menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Indonesia.

Sejak dua negara itu mengakui kemerdekaan RI, segeralah berbondong-bondong negara lain mengikutinya. India, misalnya langsung menyusul Mesir dan Palestina menyampaikan pengakuan kedaulatan atas Indonesia.

Itulah mengapa Indonesia merasa berutang budi kepada Mesir. Delegasi Indonesia, melalui KH Agus Salim bahkan secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Hassan Albanna.

Kedekatan Indonesia dengan Mesir dan Ikhwanul Muslimin tidak hanya sampai di sana. Hubungan erat itu terus berlanjut. Salah satunya, ketika bumi Aceh dilanda bencana tsunami pada 2004. Ikhwanul Muslim melalui tokohnya Mohammed Morsi (kini presiden terguling Mesir) langsung menyampaikan bantuan dan terjun ke Aceh.

Itulah alasan mengapa Indonesia merasa perlu mendukung Palestina dan Mesir. Itulah juga mengapa sejumlah elemen masyarakat di Indonesia, termasuk tokoh-tokoh publik turut menyampaikan aspirasi mereka untuk mendukung Mesir.

Pada Rabu (14/8/2013), sebanyak 638 warga Mesir
tewas di tangan aparat keamanan saat pembubaran unjuk rasa. Jumlah itu merupakan versi pemerintah sementara Mesir. Sedangkan versi Ikhwanul Muslimim) menyebutkan jumlah yang tewas mencapai lebih dari 2.000 orang.

Jika mengacu pada angka pemerintah, sejak Presiden pMorsi dikudeta tentara pada 3 Juli 2013, jumlah korban tewas sudah mencapai lebih dari 1.000 orang. Sebagian besar dari mereka adalah pendukung Morsi yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.

Sumber : http://m.inilah..com/read/detail/2020084l/bergema-jas-merah-indonesia-untuk-mesir
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive