SITUS BERITA TERBARU

'Evolusi Gila' Gareth Bale, Harganya Naik 12 Kali

Monday, August 12, 2013
[imagetag]
Saat dibeli Tottenham Hotspur dari Southampton pada enam tahun lalu, harganya cuma 7 juta pound sterling (sekitar Rp 109 miliar). Kini, bila jadi berpindah ke Real Madrid, kemampuannya dihargai 87 juta pound sterling (sekitar 1,36 triliun), berlipat lebih dari 12 kali.

Itulah Gareth Bale, The Wels Wizard (sang penyihir dari Wales), pemain yang memborong tiga gelar individual terbaik Liga Inggris: pemain terbaik dan pemain muda terbaik versi Asosiasi Pemain Profesional, serta pemain terbaik versi Asosiasi Wartawan Sepak Bola.

Jual-beli antara Tottenham dan Madrid memang belum terlaksana. Tapi, kian hari, kian santer isu soal kepindahan penyerang kidal berusia 24 tahun itu ke Liga Spanyol. Harian Spanyol, As, pada edisi Kamis lalu bahkan mengklaim kedua klub sudah mencapai kesepakatan lisan, tinggal menunggu hitam di atas putih. Bila benar, nilai transfer Bale menjadi yang tertinggi dalam sejarah sepak bola.

Bila bergabung dengan Madrid, masih ampuhkah "sihir" Bale? Akankah dia mengikuti jejak David Beckham, Steve McManaman, atau Laurie Cunningham sebagai pemain-pemain Britania yang sukses di Madrid? Atau, Bale bakal seperti Michael Owen dan Jonathan Woodgate yang kebintangan mereka justru memudar bersama klub ibu kota Spanyol itu?

Sebelum itu, pertanyaannya adalah: di posisi mana Bale bakal bermain? Apakah dia akan menggeser peran Cristiano Ronaldo sebagai gelandang sayap kiri Madrid? Tentu saja pelatih Carlo Ancelotti tak sebodoh itu. Ronaldo adalah roh Madrid. Musim lalu dia mengoleksi 55 gol dari 55 laga di segala pertandingan. Bila tak ada transfer Bale, Ronaldo masih berhak sebagai pemain termahal, harganya 80 juta pound sterling saat dibeli Madrid dari Manchester United pada 2009.

Untuk posisi lain, terutama di sektor gelandang serang dan penyerang, Madrid sudah disesaki nama-nama seperti Mesut Oezil, Kaka, Isco, Angel di Maria, Karim Benzema, dan pemain-pemain muda yang memiliki prospek cerah. Sepertinya, tempat tak bersisa untuk pemain kidal itu.

Namun Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang fleksibel. Di Milan, dia menuruti keinginan Presiden Silvio Berlusconi untuk sesekali memainkan formasi dua striker. Di Chelsea, sang pemilik klub, Roman Abramovich, memerintahkannya memainkan bintang-bintang mahal mereka meski kerap tak sesuai dengan kebutuhan. Dan di Paris Saint-Germain, Ancelotti diminta memainkan David Beckham yang sudah uzur.

Sementara itu, Bale memiliki sejarah unik dalam kariernya yang penuh evolusi. Dia bisa dimainkan di banyak tempat.

***

Bale lahir di Wales, 16 Juli 1989. Sejak kecil fisiknya terkenal kuat dan larinya cepat. "Saya bergabung dengan tim atletik, rugby, hoki, dan sepak bola saat sekolah," kata dia. Di semua tim olahraga itu dia selalu menjadi bintang. Sepak bola akhirnya menjadi olahraga yang dia tekuni.

Karena kuat, cepat, dan kidal, Bale selalu ditempatkan menjadi pemain belakang sektor kiri oleh para pelatihnya di tim sekolah. Begitu pula saat bermain untuk Southampton junior. Pada 17 April 2006, Bale menjalani debut untuk tim senior Southampton pada usia 16 tahun 275 hari-rekor termuda kedua dalam sejarah klub itu.

Arsenal dan MU sebenarnya tertarik merekrutnya dari Southampton. "Tapi saat itu kami tak membutuhkan seorang bek kiri," kata pelatih Arsenal, Arsene Wenger. Adapun pelatih MU, Alex Ferguson, memberi tawaran terlalu rendah kepada Southampton.

"Tawaran MU tak sepadan dengan bakat Bale," kata pelatih Southampton saat itu, George Burley. "Saya selalu yakin bakat Bale sangat besar. Di sini dia bermain sebagai bek kiri. Uniknya, para pemain lawan justru menjaga dia karena dia kerap menyerang."

Wenger dan Ferguson mungkin sekarang menyesali cara mereka dulu memandang Bale. "Kacamata" mereka tak sejernih Harry Redknapp. Karena melihat perkembangan Bale sebagai bek kiri Tottenham-setelah dibeli dari Southampton pada 2007-mandek, pelatih senior itu memindahkan si kidal menjadi gelandang sayap kiri.

Namanya menjadi pembicaraan dunia tatkala Tottenham bertemu Inter Milan pada dua kali laga babak grup Liga Champions 2010/2011. Di kandang lawan, dari tertinggal 0-4 pada babak pertama, Tottenham berhasil memaksakan laga berkesudahan 3-4. Bale mencetak hat trick pada babak kedua. Di kandang Tottenham, Bale membuat bek kanan Inter asal Brasil, Maicon, menjadi pecundang dalam sebuah momen adu lari.

Kedatangan pelatih Andre Villas-Boas pada awal 2012 kian membuat kemampuan Bale bervariasi. Awalnya, si pelatih muda asal Spanyol itu tetap memainkan Bale sebagai gelandang sayap kiri. Setelah itu, dia meminta Bale menjadi kreator serangan. Akhirnya, Bale lebih banyak dibebani peran sebagai pencetak gol ketimbang playmaker.

"Saya menembak ke gawang lebih banyak sekarang. Saya masih membuat beberapa assist, tapi posisi saya memungkinkan untuk membuat lebih banyak gol," kata si bintang. Musim lalu, dia mengoleksi 26 gol dari 44 laga.

Bale melakukan evolusi dengan baik: dari seorang bek kiri, menjelma menjadi orang yang ditakuti lawan di kotak penalti. Dan harga transfernya juga ikut berevolusi.
sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive