Sumber:Info Jual Beli Rumah
Kendati dibayangi moratorium (pembatasan) mal, sektor properti ritel Jakarta terlihat masih menggeliat. Demikian hasil survei yang dilakukan DTZ selama kuartal kedua lalu.
Di kuartal kedua lalu, total ruang ritel di Jakarta bertambah menjadi sekitar 2,2 juta meter persegi, dengan rampungnya Pondok Indah Street Gallery (9.100 m²![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/sumbangan/13.gif "Wink")
Juni lalu. Mal ini merupakan perluasan Pondok Indah Mall dan hanya menyediakan gerai kuliner, seperti Jade Imperial Treasure dan TGI Friday.
Selain Pondok Indah Street Gallery, lima proyek baru dijadwalkan rampung pada semester kedua 2013 dan akan menyumbang ruang ritel sekitar 292.000 m² tahun ini. Proyek-proyek tersebut adalah: LOVE@Ciputra World (130.000 m², Puri Village @ St. Moritz (57.000 m², Green Bay Pluit (50.000 m², Cipinang Indah (30.000 m², dan Pulomas X-Venture (25.000 m².
Tingkat okupansi rata-rata pusat perbelanjaan besar di Jakarta selama kuartal II lalu stabil di angka 91%. Sementara itu, harga sewa naik 2,2% (q-o-q) menjadi sekitar Rp410.000 per meter persegi per bulan dengan service charge berkisar Rp100.000 per meter persegi per bulan.
Ke depan, ritel sewa diprediksi akan terus tumbuh dengan tingkat hunian yang stabil. Tingkat konsumsi yang kuat terus mendukung sektor ritel, terutama dari konsumen kuliner dan busana. Tingginya permintaan sejalan dengan meningkatnya jumlah kelas ekonomi menengah dan menengah-atas.
Di sisi lain, pasar ritel Jakarta terus menarik tenant-tenant internasional seperti Uniqlo dan Galleries Lafayette. Selain itu, pemain kuliner domestik, seperti Odysee dan Djournal juga melakukan ekspansi dengan mengembangkan konsep al fresco dining.
![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/2013/08/19/4009881_20130819091820.jpg)
Baca Juga Artikel Ini:
Renovasi Mal Ciputra, CTRP Anggarkan Rp 68 Miliar
Mal di Jakarta Belum Over Supply
Pengelola Mal Masih Utamakan Tingkat Hunian
Biar Dibayangi Moratorium Mal, Tapi Gak Gentar Rampungkan 6 Mal Gan???![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/cystg.gif "cystg")
Kendati dibayangi moratorium (pembatasan) mal, sektor properti ritel Jakarta terlihat masih menggeliat. Demikian hasil survei yang dilakukan DTZ selama kuartal kedua lalu.
Di kuartal kedua lalu, total ruang ritel di Jakarta bertambah menjadi sekitar 2,2 juta meter persegi, dengan rampungnya Pondok Indah Street Gallery (9.100 m²
Juni lalu. Mal ini merupakan perluasan Pondok Indah Mall dan hanya menyediakan gerai kuliner, seperti Jade Imperial Treasure dan TGI Friday.Selain Pondok Indah Street Gallery, lima proyek baru dijadwalkan rampung pada semester kedua 2013 dan akan menyumbang ruang ritel sekitar 292.000 m² tahun ini. Proyek-proyek tersebut adalah: LOVE@Ciputra World (130.000 m²
, Puri Village @ St. Moritz (57.000 m², Green Bay Pluit (50.000 m², Cipinang Indah (30.000 m², dan Pulomas X-Venture (25.000 m².Tingkat okupansi rata-rata pusat perbelanjaan besar di Jakarta selama kuartal II lalu stabil di angka 91%. Sementara itu, harga sewa naik 2,2% (q-o-q) menjadi sekitar Rp410.000 per meter persegi per bulan dengan service charge berkisar Rp100.000 per meter persegi per bulan.
Ke depan, ritel sewa diprediksi akan terus tumbuh dengan tingkat hunian yang stabil. Tingkat konsumsi yang kuat terus mendukung sektor ritel, terutama dari konsumen kuliner dan busana. Tingginya permintaan sejalan dengan meningkatnya jumlah kelas ekonomi menengah dan menengah-atas.
Di sisi lain, pasar ritel Jakarta terus menarik tenant-tenant internasional seperti Uniqlo dan Galleries Lafayette. Selain itu, pemain kuliner domestik, seperti Odysee dan Djournal juga melakukan ekspansi dengan mengembangkan konsep al fresco dining.
Baca Juga Artikel Ini:
Renovasi Mal Ciputra, CTRP Anggarkan Rp 68 Miliar
Mal di Jakarta Belum Over Supply
Pengelola Mal Masih Utamakan Tingkat Hunian
Biar Dibayangi Moratorium Mal, Tapi Gak Gentar Rampungkan 6 Mal Gan???
