SITUS BERITA TERBARU

Bambang DH "Kota Kelas Dunia"

Friday, August 9, 2013
Surabaya adalah kota yang sangat cantik. Keelokannya makin bertambah karena di depannya ada median pembatas jalan protokol yang hijau. Jarang ada kota di Indonesia, atau bahkan dunia, yang mempunyai lanskap semacam itu. Biasanya median pembatas jalan hanya beton kaku. Tapi di sepanjang jalan raya di Surabaya, pembatasnya ditanami bermacam tetumbuhan sehingga secara agak guyon sering disebut sebagai taman jalan terpanjang di dunia.

Keindahan ini ternyata bermula dari sebuah keisengan Bambang DH membaca sebuah buku tentang arsitektur di kantornya. "Saya kaget, ketika membaca majalah IDEA. Ternyata, ada arsitek Indonesia yang merancang banyak kota besar di dunia, seperti Shanghai dan Ho Chi Minh City," kenang Bambang DH. Hal ini membuat Bambang DH ingin bertemu dengan Ridwan Kamil.

Pada pertengahan 2004, Ridwan Kamil bertemu Bambang DH di rumah dinas Wali Kota di Jalan Sedap Malam. Ridwan meminta Bambang DH yang saat itu ditemani Djamhadi mendengarkan konsep besarnya dalam menata sebuah kota.

Konsep pertama penataan adalah menentukan komposisi pembangunan dan ruang terbuka hijau (RTH). Yang kedua, membangun kota itu juga berarti membangun gaya hidup. Konsep ketiga, pembangunan kota harus seimbang antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Inilah yang disebut dengan pembangunan berkelanjutan. Hal keempat, kota yang baik harus memberikan visi yang jelas kepada warganya.

Terakhir, sebuah kota yang sehat membutuhkan political will yang baik dari pemimpinnya. "Ini yang biasanya menjadi penyakit di Indonesia. Seorang kepala daerah banyak yang money-oriented untuk mengembalikan modal waktu mencalonkan diri. Tak heran, daerah yang dipimpinnya kerap hanya membangun secara sporadis, tanpa perencanaan yang matang," tuturnya.

Dengan lima dasar konsep yang ditawarkan itulah Bambang DH mantap mengontrak Ridwan Kamil menjadi konsultan perencanaan tata kota. Tujuan kerja sama itu adalah menjadikan Surabaya dengan tata ruang kelas dunia.

Namun, inti utama Surabaya Vision Plan ada dua. Yang pertama adalah menjadikan Surabaya sebagai kota water front. Artinya, kota, yang menjadikan sungai utamanya sebagai wajah muka, bukan wajah belakang. "Ini yang pertama di Indonesia," ucapnya. Selama ini, kota-kota di Indonesia selalu menjadikan sungai utamanya sebagai sisi belakang yang harus ditutupi.

Visi kedua adalah menciptakan lebih banyak ruang terbuka hijau yang berorientasi pada ruang publik dan penyelamatan ekologi sekaligus. "Di benak saya, Surabaya mempunyai banyak ruang publik tempat warganya meluangkan waktu untuk berpelesir bersama keluarga. Kalau itu bisa terjadi, maka Surabaya secara sosial dan, psikologis sudah sehat," paparnya.

Maka tidak heran Sekarang ini, Surabaya mempunyai ruang terbuka hijau lebih dari 30 persen. Surabaya juga menjadi kota dengan visi dan panduan pembangunan yang jelas. Meski belum mencapai standar kota kelas dunia yang lengkap dengan transportasi massal nan murah, nyaman, dan menjangkau ke mana¬mana, Surabaya kini berada di track yang tepat untuk menjadi kota dengan penataan ruang berkelas dunia.

sumber :http://www.jempolcenter.com/view/382/bambang-dh-kota-kelas-dunia.html
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive