SITUS BERITA TERBARU

8 Tahun Damai Aceh, Air Mata Janda Korban Konflik yang Terabaikan

Friday, August 16, 2013
Delapan tahun sudah perdamaian Aceh berjalan, namun hingga kini masih banyak janda-janda korban konflik di Aceh Utara yang belum mendapat bantuan.

Sepertinya halnya Mursyidah (40), warga Cot U Sibak Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, dimana ia mengaku selama ini belum pernah menerima bantuan apapun dari Pemerintah.

Kepada acehonline.info, Kamis (15/8) sore, Janda tiga anak itu menceritakan soal kepedihan yang dialaminya, semenjak ditinggal Almarhum suaminya bernama Nurdin.

"Selama ini saya menjadi tulang punggung keluarga mencari nafkah, untuk membiayai ketiga buah hati saya yakni Cut Putriani (17), Hendra Gunawan (13), dan Irfan Fadila (14), yang ketiganya masih duduk di bangku sekolah," ujar Musyidah.

Dalam membesarkan ketiga buah hatinya, Musyidah Musyidah hanya memiliki sebuah gubuk reot yang tak layak huni berukuran 6x7 meter. Dinding sebelah barat dan selatan dipasangkan bambu, serta sebelah utara ditempel tikar tripal bewarna biru. Rumah yang telah miring dan nyaris rubuh itu, juga hanya beratapkan rumbia dan dan berlantai tanah.

"Jika musim hujan rumah saya bocor, dan hujan air masuk kedalam rumah," cerita Musyidah seraya meyuguhkan air putih untuk melepas dahaga.

Dengan kondisi sepeti itu, Mursyidah mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Cuma bantuan anak yatim saja yang saya terima, itupun tidak cukup untuk membiayai sekolah ketiga anak saya," ujarnya.

Ia berharap, para pemimpin di Aceh untuk dapat membuka mata, dan tergugah hatinya untuk dapat menyalurkan bantuan kepadanya.

"Saya berharap pemerintah dapat membangun rumah untuk saya, dan membiayai sekolah ketiga anak saya hingga selesai kuliah, agar kami tidak terus hidup dalam kemiskinan," imbuh Mursyidah seraya meneteskan air mata.

Sementara itu, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib alias Cek Mad ketika ditanyai acehonline.info mengenai bantuan untuk janda korban konflik, Jumat (16/8), di Geding DPRK Aceh Utara, seakan bungkam dan tidak memperdulikan persoalan rakyatnya yang menderita itu.

"Tanya aja kepada dinas, saya belum tau," kata orang nomor satu di Aceh Utara tersebut sembari terus berjalan keluar dari Gedung DPRK.(sumber)


semoga aja ada pejabat yang terketuk hatinya,,, [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive