SITUS BERITA TERBARU

Whoalaaaahh, Buanyakk Sopir Bajaj Terganggu Pendengarannya... Ini Tanggapan Ahok

Monday, July 8, 2013
Quote:Tuli karena kebisingan mesin Bajaj tidak bisa diobati
[imagetag]


Ada harga mahal yang harus dibayar pengemudi Bajaj. Seiring lamanya mereka mengemudi Bajaj berbahan bakar bensin maka semakin parah juga gangguan pendengaran yang mereka alami.

Temuan ini diperoleh dari seorang profesor sekaligus dokter THT dari Universitas Indonesia Jenny Bashiruddin.

"Kita melakukan pengujian terhadap 350 pengemudi bajaj tiap Bajaj diukur frekuensinya. Ternyata pajanan bising mencapai 91 desibel yang paling tinggi 115 desibel. Saat kita cek pendengaran di ruang kedap, ternyata nemu ada gangguan pendengaran dan keseimbangan," kata Jenny kepada merdeka.com, Jumat (5/6).

Gangguan pendengaran dan keseimbangan pada para sopir Bajaj pun bervariasi. Faktor-faktor seperti umur, lama kerja dan juga intensitas kebisingan menjadi faktor penentu.

"Rata-rata 5 tahun (terganggu pendengaran). Ada juga satu tahun baru kerja tapi dapat Bajaj yang bisingnya banyak," ucap dokter RSCM ini.

Yang memprihatinkan ternyata gangguan pendengaran pada tukang Bajaj ini tidak bisa diobati. Pasalnya kebisingan tersebut merusak bagian dalam telinga.

"Jenisnya adalah gangguan sensoreniural, bukan di luar atau tengah tapi rusak di kokleanya atau di rumah siputnya. Yang rusak sel-sel rambut luarnya kalau itu susah diperbaikinya. Kalau rusak di tengah dan luar telinga bisa dibenerin," terang Jenny.

Tak ada jalan keluar bagi para sopir Bajaj. Pilihan terbaik tinggal mengoptimalkan pencegahan untuk pengemudi Bajaj.

"Pakai alat pelindung pendengarannya pakai earplug, helm itu mengurangi dampaknya. Kemudian pajanannya jangan 8 jam kerja kalau sekian desimbel itu dia istirahat dulu jangan langsung terus-terusan," tutupnya.
sumber


Quote:[imagetag]
Dampak kebisingan mesin Bajaj ternyata luar biasa. Bisa bikin tuli sopir Bajaj itu sendiri. Fakta itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh Jenny Bashiruddin, dokter spesialis THT dari RSCM.

"Kita melakukan pengujian terhadap 350 pengemudi bajaj tiap Bajaj diukur frekuensinya. Ternyata pajanan bising mencapai 91 desibel yang paling tinggi 115 desibel. Saat kita cek pendengaran di ruang kedap, ternyata nemu ada gangguan pendengaran dan keseimbangan," kata Jenny kepada merdeka.com, Jumat (5/6) lalu.

Fakta ini tentu membuat miris. Penghasilan Bajaj tidak seberapa, tapi harus terkena efek buruk dari bisingnya mesin Bajaj.

Lantas apa perhatian Pemprov DKI terhadap sopir Bajaj? Berikut wawancara dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Senin (8/7):

Hasil riset, sebanyak 72 persen sopir Bajaj mengalami masalah pendengaran, apa tanggapan Anda?

Makanya kenapa kita buat tender, ini kan salah paham, mereka merasa RKPP bukan pakai duit Pemda kok, jadi saya jelaskan tender itu dalam rangka kuota dan sertifikasi Bajaj, sehingga Bajaj bising itu mesti dihilangkan.

Kemudian salah paham kedua, mereka merasa yang menang itu wajib membeli produk dari India itu, buktinya kan tidak juga. Bisa beli dari China dan mana saja. Kita tidak membatasi Bajaj dari mana saja. Kita bilang mau Bajaj dari Swedia boleh jadi kita ingin operator ada spesifikasinya.

Kapan Bajaj direvitalisasinya?

Ya ini sudah sambil jalan. Kita juga tawarkan mereka, yang tidak punya koperasi silakan bentuk koperasi, itu gratis tinggal datang ke dinas UMKM itu gratis. Kita tanggung gratis. Nah koperasi ini dapat ikut tender. Spesifikasi akan ditentukan. Sebenarnya ini hanya salah paham saja.

Apa tidak perhatian pemerintah bagi sopir Bajaj yang mengalami tuli. Semacam bantuan pengobatan?

Kompensasi kita kan dari KJS. Kalau mereka enggak sanggup ya di KJS. KJS kan bagian dari puskesmas, periksa segala macam bisa dari situ. Orang Jakarta memang banyak masalah kok makanya kita mau memperbaiki pelan-pelan. Banyak juga yang sakit jiwa.

Berapa banyak yang sakit jiwa?

Iya cuma kalau kadar ku belum melampaui lewat. Kalau lewat kan belum tentu ikut jadi wagub kan. Kamu juga sakit jiwa cuma kadarnya sudah berap tinggi saja. Kalau aku belum melampaui jadi masih boleh. (jawab Ahok sambil tertawa)

Tender Bajaj jalan terus saya enggak tahu total saya kurang begitu tahu, ada batasannya. Banyak sekali Bajaj yang sasis. Saya tugaskan Pak Pristono (Kadishub DKI). Kalau selama 3 bulan 6 bulan tidak dapat menunjukkan fisiknya maka kita habiskan.

Maksud habiskan itu apa?

Kita cabut izinnya.

Lantas nanti banyak sopir Bajaj yang menjadi pengangguran?

Ya kan ditampung direkrut mereka. Ditampung dari PT yang menang. Rayonasisasi mereka mengerti supaya Bajaj ini tidak salah paham. Boleh saja tidak muter-muter ke utara. Pasti lebih minta lebih mahal. Bawa penumpang di sini boleh saja.

Sebelah-sebelah dekat, tapi ga boleh ngetem di situ. Sistem rayonasisasi membantu mereka. Seolah-olah tidak boleh menyeberang ke rayon lain.

Per rayon?

Saya enggak inget, tapi ada angka-angka. Masuk Bajaj listrik. Pakai Bajaj tertentu. Mereka malah nuduh Pak Pristono ada main untuk Suplay Bajaj

sumber merdeka nyuss



kasian bgt para sopir bajaj kalo denger fakta uinihh [imagetag]
go! go! go! ahok! yeahh ... [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive