Quote:3 Bulan di Tulungagung, Terduga Teroris Mengajar Ngaji
Fadly Rahmawan - detikNews
Surabaya, - Rizal, salah satu dari dua terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88, diketahui sudah tiga bulan tinggal di Masjid Al Jihad, Desa Penjor, Pagerwejo, Tulungagung, Jawa Timur. Selama menetap di masjid tersebut, dia kerap mengisi aktivitas dengan mengajar ngaji anak-anak di wilayah tersebut.
Masjid tersebut tidak jauh dari kediaman Sapari, salah satu terduga teroris yang terluka dalam pengungkapan oleh Densus 88/Antiteror, Senin (22/7/2013) pagi. Selama tiga bulan, Rizal sering menjadikan lembaga TK/PAUD Aisiyah sebagai tempat tinggalnya.
Sabtu malam, Rizal membawa serta seorang rekannya yang diketahui bernama Dayah. Sempat muncul rasa curiga dari Sri Indarti, istri dari Sapari, terhadap kedatangan Dayah ke kediamannya. Kecurigaan itu karena pola penampilan Dayah saat itu, gondrong dan menyeramkan.
"Tapi kami tak curiga sama sekali kalau dia teroris. Mas Rizal memperkenalklan dia utusan dari pondok di Kediri," kata Sri saat ditemui di kediamannya, Senin (22/7/2013).
Sri menjelaskan, kedekatan suaminya dengan Rizal hanya dikarenakan Sapari menjabat sebagai Kepala Urusan Kesejahteraan desa. Jabatan itu membawahi bidang keagamaan, termasuk TK/PAUD Aisyiyah yang dijadikan tempat beraktivitas Rizal.
"Ke rumah pada malam Sabtu itu, terus sebelum subuh di ajak sahur bapak,� ujarnya.
Sementara itu, warga di sekitar masjid mengenal Rizal sebagai warga Gunungkidul, Yogyakarta. Selama tinggal di desa tersebut, tidak terbersit di pikiran warga bila Rizal merupakan buruan dari Densus 88. Selain itu, tidak ada aktivitas mencurigakan dari Rizal selama berada di Desa Penjor.
"3 hari belakangan ini selama puasa, kalau malam ya ikut sholat tarawih. Sedangkan kegiatan lainnya ngajar ngaji anak-anak. Orangnya juga baik, jadi kami tidak menyangka kalau dia teroris," jelas Suwarno, warga Desa Penjor yang juga jamaah Masjid Al Jihad.
Sumber
Ngajar ngaji buat legalin gundik siri, perbudakan, budak sex, bom bunuh diri, incestin sepupu, gebukin istri, jarahin harta rampasan perang, ngentodin anak 9 tahun, dan ngebunuh orang ga berdosa atas nama mahluk imajiner neh pasti.![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/nosara.gif "No Sara Please")
Hayo, siapa lagi neh, teroris yang mau nyusul sodaranya yang udah dapet 72 bidadari?
![[imagetag]](http://statik.tempo.co/data/2013/07/22/id_204074/204074_620.jpg)
Fadly Rahmawan - detikNews
Surabaya, - Rizal, salah satu dari dua terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88, diketahui sudah tiga bulan tinggal di Masjid Al Jihad, Desa Penjor, Pagerwejo, Tulungagung, Jawa Timur. Selama menetap di masjid tersebut, dia kerap mengisi aktivitas dengan mengajar ngaji anak-anak di wilayah tersebut.
Masjid tersebut tidak jauh dari kediaman Sapari, salah satu terduga teroris yang terluka dalam pengungkapan oleh Densus 88/Antiteror, Senin (22/7/2013) pagi. Selama tiga bulan, Rizal sering menjadikan lembaga TK/PAUD Aisiyah sebagai tempat tinggalnya.
Sabtu malam, Rizal membawa serta seorang rekannya yang diketahui bernama Dayah. Sempat muncul rasa curiga dari Sri Indarti, istri dari Sapari, terhadap kedatangan Dayah ke kediamannya. Kecurigaan itu karena pola penampilan Dayah saat itu, gondrong dan menyeramkan.
"Tapi kami tak curiga sama sekali kalau dia teroris. Mas Rizal memperkenalklan dia utusan dari pondok di Kediri," kata Sri saat ditemui di kediamannya, Senin (22/7/2013).
Sri menjelaskan, kedekatan suaminya dengan Rizal hanya dikarenakan Sapari menjabat sebagai Kepala Urusan Kesejahteraan desa. Jabatan itu membawahi bidang keagamaan, termasuk TK/PAUD Aisyiyah yang dijadikan tempat beraktivitas Rizal.
"Ke rumah pada malam Sabtu itu, terus sebelum subuh di ajak sahur bapak,� ujarnya.
Sementara itu, warga di sekitar masjid mengenal Rizal sebagai warga Gunungkidul, Yogyakarta. Selama tinggal di desa tersebut, tidak terbersit di pikiran warga bila Rizal merupakan buruan dari Densus 88. Selain itu, tidak ada aktivitas mencurigakan dari Rizal selama berada di Desa Penjor.
"3 hari belakangan ini selama puasa, kalau malam ya ikut sholat tarawih. Sedangkan kegiatan lainnya ngajar ngaji anak-anak. Orangnya juga baik, jadi kami tidak menyangka kalau dia teroris," jelas Suwarno, warga Desa Penjor yang juga jamaah Masjid Al Jihad.
Sumber
Ngajar ngaji buat legalin gundik siri, perbudakan, budak sex, bom bunuh diri, incestin sepupu, gebukin istri, jarahin harta rampasan perang, ngentodin anak 9 tahun, dan ngebunuh orang ga berdosa atas nama mahluk imajiner neh pasti.
Hayo, siapa lagi neh, teroris yang mau nyusul sodaranya yang udah dapet 72 bidadari?
