SITUS BERITA TERBARU

[rasanya enak] Polisi: Ada Keterangan yang Ditutupi Wartawati Korban Dugaan Perkosaan

Monday, July 1, 2013
Jakarta - Polisi masih menelusuri kasus dugaan perkosaan terhadap wartawati sebuah televisi swasta di gang sempit, Jl Raya Pramuka, Matraman, Jakarta Timur. Polisi kesulitan mencari pelakunya, lantaran korban tidak terbuka dalam proses penyidikan.

Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan menjelaskan, pihaknya telah melakukan pencarian bukti-bukti dalam upaya mengungkap siapa pelaku perkosaan wartawati tersebut.

"Bukan berarti korban membuat keterangan palsu, yang jelas ini masih kita cari siapa pelaku sebenarnya. Hanya saja yang kita sesalkan, korban tidak terbuka dan dia menyampaikan fakta yang tidak benar," kata Herry kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/7/2013).

Herry menyampaikan, kepada penyidik, korban mengaku jalan ke lokasi kejadian sendiri. "Tetapi fakta sebenarnya, dia diantar oleh orang lain, bukan sendirian seperti yang disampaikan korban," ujar Herry.

Selanjutnya, polisi telah melakukan profiling terhadap korban dan juga lokasi kejadian di gang sempit itu. "Sudah kita kumpulkan profil korban, profil TKP, yang pada intinya bisa mengarah kita untuk menemukan pelaku sesungguhnya," kata Herry

Penyidik juga melakukan pra rekonstruksi berulang kali di lokasi kejadian. Dari hasil pra rekon, terungkap saksi terakhir yang bertemu dengan korban, sebelum dugaan perkosaan itu terjadi, pada Kamis, 20 Juni 2013 lalu.

"Setelah pra rekon 6 kali, 4 kali oleh Polda dan 2 kali dari Polres Jaktim, terungkap fakta sebenarnya, ternyata si korban pulang dari tempat kerja itu tidak sendirian tapi diantar rekan kerjanya, sama-sama wartawan juga, laki-laki," jelas Herry.

Usai mengantar korban hingga mulut gang, lanjutnya, saksi kembali. Setelah itu, barulah korban menelepon suaminya, yang sudah menunggunya di seberang lokasi tempat kejadian.

"Ditemukan suaminya sudah ada lebam dan pakaiannya kotor. Memang saat itu habis ujan, jalannya tanah jadi becek-becek gitu," ujar Herry.

Polisi kemudian menguji keterangan teman laki-laki korban, terkait posisi akhir mengantar korban. Baik dari keterangan korban, maupun saksi ini, polisi menemukan adanya ketidaksesuaian.

"Menurut korban tempatnya di titik A, tapi menurut saksi di titik C, jadi nggak sinkron. Jadi ada keterangan yang masih dia (korban) tutup-tutupi," kata Herry.

Disampaikan Herry, pihaknya masih terus menggali keterangan korban dan mencari bukti-bukti terkait peristiwa yang dilaporkan suami korban ini.

sumber : detik..compor

setelah dirasa2 mungkin korban baru nyadar kalau rasanya enak [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive