SITUS BERITA TERBARU

Pilgub JATIM: Soekarwo Digembosi 'NU People Power', Golkar Balik Kanan ke Khofifah

Sunday, July 21, 2013
[imagetag]
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie. TEMPO/Subekti

DKPP Akan Proses Laporan Khofifah-Herman
SABTU, 20 JULI 2013 | 23:24 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan memproses laporan yang dilakukan pasangan Khofifah-Herman. Ketua DKPP, Jimly Asshiddiqie mengatakan pihaknya akan memproses pelaporan yang dilakukan Khofifah-Herman jika memenuhi syarat sesuai prosedur. �Kami proses kalau sudah sesuai persyaratan pelaporan,� ujar Jimly ketika dihubungi Tempo Sabtu, 20 Juli 2013. Jimly mengatakan Ia tidak mengetahui detail pelaporan yang sudah dilakukan Khofifah-Herman semalam, �Saya rasa semestinya laporan tersebut sudah diproses staff pelaporan,� ujarnya.

Ia mengatakan, jika memenuhi persyaratan pelaporan dalam waktu tiga hari laporan tersebut akan ditindak dengan melakukan sidang. �Jika memenuhi syarat, saya rasa Rabu seharusnya sudah bisa disidang,� ujarnya. Sebelumnya pasangan Khofifah Indar Parawangsa dan Herman Suryadi Sumawiredja melaporkan Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur ke DKPP Jumat 19 Juli 2013. Khofifah-Herman melaporkan tindakan KPU Jawa timur yang memberikan keputusan bahwa mereka dinyatakan tidak lolos dalam penetapan pasangan calon kepala daerah Jawa Timur. Pasangan ini dinyatakan tidak lolos dengan alasan tidak memenuhi syarat dukungan minimal. Khofifah-Herman menilai keputusan ini dilakukan secara tidak netral dan tidak independen.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...hofifah-Herman

Tak Diloloskan KPU Jatim
Kubu Khofifah Siap Lapor MK, PTUN, dan DKPP
Minggu, 14 Juli 2013 12:58:45 WIB

Jombang (beritajatim.com) - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah, mengatakan, jika KPU Jatim tidak meloloskan pasangan Khofifah Indarparawansa - Herman Sumawiredja (Berkah), maka Pilgub bisa dibatalkan. Alasannya, KPU cenderung berpihak kepada calon lainnya. Dengan kata lain, KPU tidak bekerja secara fair dan profesional.

Gus Solah mengungkapkan, sebenarnya sudah tidak ada masalah terkait partai yang mendukung pasangan Khofifah - Herman untuk maju menjadi Cagub - Cawagub Jatim. Termasuk dukungan yang diberikan oleh PK (Partai Kedaulatan) dan PPNUI (Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia). Hanya saja, KPU Jatim yang menganggap dukungan tersebut ganda. "Dukungan yang diberikan oleh PK dan PPNUI ke pasangan Khofifah - Herman sebenarnya sudah sah. Namun KPU justru menganggap dukungan tersebut ganda. Nah, dalam hal ini KPU sudah memihak kepada salah satu pasangan," ujar adik kandung mantan presdien KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini, Minggu (14/7/2013).

Gus Solah menegaskan bahwa dukungan PK dan PPNUI yang ke pasangan Berkah lebih sah ketimbang dukungan kepada pasangan Karsa (Soekarwo - Saifullah Yusuf). Alasannya, Ketua PK yang membubuhkan dukungan ke pasangan Karsa sudah dicopot sejak lama. Begitu juga dengan dukungan PPNUI ke Karsa. Menurut Gus Solah, dukungan PNUI yang ke pasangan Karsa menggunakan tanda tangan palsu. "Artinya, tidak ada dukungan ganda. Tapi KPU yang menganggap dukungan tersebut ganda. Jelas sekali KPU berpihak," katanya.

Bagaimana jika Khofifah - Herman tetap tidak lolos? Mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini menjelaskan, jika pasangan Berkah tidak lolos, pihaknya akan melakukan gugatan hukum ke tiga lembaga, yakni MK (Mahkamah Konstitusi), PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara), serta DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). "Kita punya yurisprudensi soal itu (pembatalan pilkada). MK pernah membatalkan tiga pilkada di Indonesia. Kasusnya juga mirip dengan Pilgub Jatim ini. Jadi sekali lagi, jika KPU berpihak maka Pilgub Jatim bisa dibatalkan," ujar Gus Solah.
http://www.beritajatim.com/detailnew...3-07-14/177913

Last minute, Khofifah-Herman bakal diloloskan?
Dicoretnya pasangan Khofifah-Herman oleh KPU Jatim menimbulkan gerakan sentimen publik pada salah satu pasangan calon (Soekarwo-Syaifullah?)
Sabtu, 20 Juli 2013 / 00:42 WIB

JURNAL3 , Surabaya � Keputusan mencoret pasangan Khofifah-Herman dalam Pilgub Jatim 2013, disinyalir tak akan bertahan lama. Sumber-sumber Jurnal3 menyebut, ada skenario besar untuk meloloskan Khofifah jelang detik-detik akhir (last minute) sebelum surat suara dicetak. Rencana untuk meloloskan Khofifah diambil karena aksi penjegalan melalui skenario dualisme dukungan yang diserahkan ke KPU Jatim berjalan di luar prediksi. Pasca penetapan yang menyatakan Khofifah-Herman tidak lolos, muncul gerakan publik yang mengerucut pada sentimen kepada salah satu pasangan calon.

Skenario menjegal pasangan yang diusung oleh PKB dan sejumlah parpol non parlemen di Jatim ini sebenarnya tidak direkomendasikan oleh tim perumus strategi salah satu pasangan calon. Tim ahli itu sudah memperkirakan akan muncul gerakan massif dari publik atas skenario penjegalan ini. �Sebuah kesalahan besar menjegal pasangan Khofifah-Herman. Tanpa harus dijegal pun, kekuatan Khofifah sebenarnya sudah tidak seperti tahun 2008 silam. Tapi dengan kejadian ini, simpati publik sangat besar pada Khofifah dan ini merugikan salah satu calon yang diindikasi berada dibalik penjegalan Khofifah,� ungkap tokoh ini.

Karena itu dengan diajukannnya gugatan ke PT TUN oleh Khofifah, maka ada celah untuk meloloskan pasangan ini. Namun dipilih waktu yang mepet dengan pelaksanaan Pilgub, sehingga pasangan Khofifah-Herman tidak memiliki waktu cukup untuk mendongkrak elektabilitas mereka. �Idealnya harus diloloskan. Karena jika Khofifah bisa maju, tidak ada calon lain yang akan memanfaatkan kantong suara yang sudah disiapkan untuk mendukung Khofifah. Sebaliknya, jika Khofifah tetap tidak diloloskan, maka gerakan sentimen publik pada salah satu calon akan makin besar dan itu bisa menggerus dukungan suara,� lanjutnya.

Terpisah, Ketua KPU Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad, membenarkan soal kemungkinan lolosnya Khofifah-Herman. Menurut Andry, masih ada celah bagi Khofifah-Herman untuk bisa ikut dalam Pilgub Jatim 2013, dengan syarat gugatan bisa segera dikabulkan oleh PT TUN , maka peluang untuk Khofifah-Herman ada. �Sebelum surat suara dicetak, maka peluang untuk Bu Khofifah masih ada. Cuma persoalannya apakah keputusan PT TUN bisa secepat itu. Apalagi kalau Pilgub sudah dilaksanakan ya tidak bisa. Intinya kalau menang di PT TUN, Bu Khofifah bisa masuk sebagai kontestan� tegas Andry.@andre
http://www.jurnal3.com/last-minute-p...al-diloloskan/

Gerakan Warga NU dan PKB Lakukan Penggembosan untuk Pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf:
Quote:
[imagetag]

Khofifah Dicoret KPU, PKB Banyuwangi Golput
SENIN, 15 JULI 2013 | 14:49 WIB

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Djoni Subagyo, tidak ingin warga Nahdliyin mengalihkan dukungan ke calon lain pasca pencoretan pasangan Khofifah-Herman Sumawiredja sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur oleh Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur. Menurut dia, Dewan Pengurus Pusat PKB saat ini sebaiknya fokus untuk melawan habis-habisan keputusan KPU Jawa Timur tersebut. "Kami di daerah siap perang," kata Joni kepada wartawan, Senin, 15 Juli 2013.

Menurut Joni, warga Nahdliyin saat ini juga tak mungkin mengalihkan dukungan ke pasangan calon, terutama yang didukung Partai Demokrat, setelah indikasi gagalnya Khofifah karena dijegal oleh Partai Demokrat. "Kita juga harus lawan Demokrat," kata dia. Meski begitu, dia siap bila DPP PKB mengeluarkan intruksi lain terkait pengalihan dukungan. Sekretaris PKB Banyuwangi Khusnan Abadi mengatakan, sangat kecewa dengan keputusan KPU Jatim yang dilakukan dengan mekanisme voting. Padahal, permasalahannya menyangkut urusan administrasi.

Khofifah-Herman, yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan lima partai politik non-parlemen, terganjal dualisme dukungan Partai Kedaulatan dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, yang juga memberikan dukungan kepada Soekarwo. Melalui pemungutan suara tertutup dini hari tadi, tiga Komisioner KPU Jatim menyatakan Khofifah-Herman tidak memenuhi syarat, sementara dua lainnya menyatakan memenuhi syarat. Dengan demikian, KPU Jatim memutuskan Khofifah-Herman tidak berhak berlaga dalam Pilkada Jatim 2013.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...yuwangi-Golput

Sebut Soekarwo sudah curangi Khofifah
KH Hasyim Muzadi: Pilgub Jatim jangan pilih KarSa
Kamis, 18 Juli 2013 / 12:15 WIB

[imagetag]
KH Hasyim Muzadi

JURNAL3, Surabaya � Pengasuh Ponpes Al Hikam Malang, Hasyim Muzadi menegaskan kalau perlawanan hukum atas dugaan penjegalan pasangan Khofifah-Herman dalam Pilgub Jatim 2013, tidak cukup. �Jalur hukum saja tidak cukup menurut saya. Ini Khofifah sudah dijegal dan nuasa politiknya kental sekali. Saya serukan, di Pilgub Jatim nanti jangan pilih Karwo (KarSa),� tegas Hasyim Muzadi, kepada Jurnal3, Kamis (18/07/2013). Hasyim yakin, Soekarwo ada dibalik penjegalan Khofifah. Menurut mantan Ketua Umum PBNU ini, bukan kali ini saja Soekarwo berbuat curang, khususnya pada Khofifah.

Dengan lantang Hasyim menegaskan kalau di Pilgub 2008 silam, sebenarnya Khofifah adalah pemenangnya. Namun karena terjadi kecurangan secara massif, Khofifah dinyatakan kalah oleh KPU Jatim. Seperti diberitakan, janji perlawanan seperti yang dijanjikan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, terkait dicoretnya pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja, oleh KPU Jatim, benar-benar dibuktikan dengan kampanye berslogan �Asal Bukan Pakde�.

Pondok Pesantren tempat dimakamkannya tokoh-tokoh besar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang tersebut kini menjadi pusat perlawanan atas dugaan kecurangan kepada pasangan Khofifah-Herman. Solahuddin Wahid, pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, kepada Jurnal3, Kamis (18/07/2013) mengatakan kalau pihaknya tidak merekomendasikan pengikutnya untuk memilih pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), yangb diduga berada dibalik penjegalan pasangan Khofifah-Herman. �Pilih saja Bambang-Said atau golput sekalian. Ini sudah nggak benar cara-cara berdemokrasi seperti ini. Yang lainnya terserah,� ujar Gus Sholah. Tak hanya Ponpes Tebuireng yang melakukan perlawanan, Ponpes Al-Hikam asuhan KH Hasyim Muzadi (mantan ketua umum PB NU) di Jl. Cengger Ayam 25 Lowok Waru, Kota Malang, juga melakukan gerakan serupa.
http://www.jurnal3.com/kh-hasyim-muz...n-pilih-karsa/

Serukan golput atau pilih cagub lain
Khofifah: Suara muslimat NU �haram� untuk KarSa
Selasa, 16 Juli 2013 / 10:23 WIB

[imagetag]
Khofifah mengharamkan suara wanita Muslimat NU di Jatim untuk mendukung pasangan KarSa

JURNAL3, Surabaya � Pasca melayangkan gugatan resmi ke Pengadilan Tata Usaha Negara(PTUN), terkait pencoretan dirinya dari calon gubernur Jatim 2013 oleh KPU Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengharamkan suara wanita Muslimat Jatim untuk pasangan KarSa. Ketua Umum PP Muslimat NU ini menegaskan, gugatan ke PTUN dilakukan karena KPU Jatim sudah tidak bisa membedakan mana tanda tangan palsu dan mana tanda tangan asli, terkait dualisme dukungan dari parpol PPNUI. �Di mata KPU Jatim, asli dan palsu itu levelnya setara. Yang lebih aneg lagi, hanya untuk membuktikan mana tanda tangan yang asli dan palsu mereka tidak bisa. Faktanya, mereka akhirnya meyakini tanda tangan palsu yang benar,� tegas Khofifah, kepada Jurnal3, Selasa (16/07/2013).

Khofifah juga yakin ada kekuatan lain yang ikut bermain dibalik tidak lolosnya pasangan Khofifah-Herman. Meski tidak menuding siapa pihak dibalik pencoretan dirinya oleh KPU, namun istri Indar Parawansa ini dengan tegas mengharamkan suara wanita Muslimat NU di Jatim untuk diberikan kepada pasangan nomor urut 1, Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). �Saya tidak ingin suara Muslimat NU di Jatim untuk pasangan itu (KarSa). Kalau mau golput silakan, atau ke calon lain,� tegas Khofifah. Untuk diketahui, pasangan Khofifah-Herman akhirnya dicoret oleh KPU karena terganjal dualisme dukungan dari Partai Kedaulatan (PK) dan PPNUI. Sehingga, dari 15,55 persen suara dukungan yang semula dikantongi BerKah berkurang menjadi 14,81 persen.
http://www.jurnal3.com/khofifah-suar...m-untuk-karsa/


GOLKAR Balik Kucing Dukung Khofifah?
Quote:
ARB Dukung Khofifah Sebagai Gubernur Jatim,
dan Pecat Ketua DPD Golkar Jatim

Rabu, 17/07/2013 [11:36:48]

[imagetag]
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie ARB)

RadarOnline, Jakarta - Sebagaimana rangkaian berita-berita media massa dibawah ini, telah terjadi perkembangan politik yang sangat bagus pada proses pemilihan Gubernur Jawa Timur, dimana Ketua DPD Golkar Jatim dicopot dan ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Golkar Jatim, Zainuddin Amali yang merupakan salah seorang pengurus DPP Golkar. Sebagaimana diketahui, sebenarnya ketua umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie, mendukung ibu Khofifah sebagai Gubernur Jatim. Tapi Ketua DPD Golkar Jatim, Martono beralasan bahwa hasil Rakerda Golkar tentang penetapan dukungan pemilihan Gubernur, menghasilkan putusan suara 38 DPD PG mengusung calon lain.

Dengan perkembangan politik seperti ini, seharusnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim mempertimbangkan kembali keputusannya yang tidak meloloskan ibu Khofifah sebagai calon Gubernur Jatim. Sebab dengan dukungan dari Aburizal Bakrie, bisa dipastikan bahwa jika ibu Khofifah ikut dalam pemilihan Gubernur, pasti beliau akan menang. Seharusnya KPU Jatim jangan hanya berpegang pada aturan. Tapi pada fakta bahwa ibu Khofifah pasti akan menang dalam pemilihan Gubernur Jatim tahun 2013 ini. Maka seharusnya ibu Khofifah diloloskan sebagai calon Gubernur pada pemilihan Gubernur Jatim Agustus 2013. Untuk itu tim pendukung ibu Khofifah telah melaporkan hal ini pada DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu)

Dengan fakta berubahnya pimpinan DPD Golkar Jatim, maka kami mendesak DKPP, agar menganulir keputusan KPU Jatim dan meloloskan ibu Khofifah sebagai Calon Gubernur Jatim. Karena secara fakta calon Gubenur yang dipastikan bisa menang kok tidak bisa ikut pemilihan Gubernur hanya gara2 aturan. Harusnya peraturan itu hanya merupakan pertimbangan sampingan saja jika dibandingkan dengan fakta. Dan kami menagih janji dari ketua DKPP, Bapak Jimly Assiddiqie yang sejak awal menyatakan mendukung ibu Khofifah. Maka DKPP harus memutuskan bahwa ibu Khofifah lolos sebagai Calon Gubernur Jatim 2013.
http://www.radaronline.co.id/berita/...D-Golkar-Jatim

Tak Dukung Khofifah , ARB Copot Ketua DPD Golkar Jatim
Rabu, 17 Juli, 2013

[imagetag]
Ketua DPD Golkar Jatim, Martono

DETIK, Surabaya � Ketua DPD Golkar Jatim, resmi dicopot dari jabatannya melalui SK DPP PG No 271/DPP/GOLKAR/VII/2013 tentang Penonkaktifan Sdr Martono dari Jabatan Ketua DPD PG Jatim dan penunjukan Pelaksana tugas Ketua DPD PG Jatim , Zainudin Amali (salah satu Ketua DPP PG). Pencopotan Martono sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur cukup mengagetkan seluruh kader Golkar di Jawa Timur. Pasalnya ,yang dilakukan DPP Partai Golkar terhadap koordinator 10 Partai Parlemen Jatim untuk mendukung Soerkaro-Saifullah Yusuf ini , saat proses pra Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim berlangsung.

Surat Keputusan yang ditandatangani Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Theo L. Sambuaga dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham. di ketahui juga Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Isu yang beredar, Pencopotan Martono ini karena tidak sejalan dengan komando Aburizal Bakrie yang condong mengusung Khofifah-Herman di Pemilukada Jatim. Sementara itu , Martono Mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim mengaku tidak kecewa dengan keputusan tersebut, karena mungkin sudah keputusan dari DPP. Tidak ada yang luar biasa dari keputusan itu. �Menurut saya ada amanah DPP yang tidak bisa saya laksanakan, secara normatif sudah betul. Sekali lagi, saya legowo dan ikhlas,� katanya
http://www.deliknews.com/2013/07/tak.../#.Ues6TNLfCfc

Batal usung Khofifah, Golkar Berat Bidik Suara NU
Kamis, 18 Juli 2013 � 15:44 WIB

[imagetag]

Sindonews.com, Surabaya - Partai Golkar membidik suara kaum Nahdliyin di Jawa Timur dalam Pemilihan legeslatif (Pileg) 2014. Pasalnya, provinsi Jawa Timur mayoritas adalah warga NU. Wakil Sekretaris Jenderal Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, hampir lima juta Muslimat NU di Jatim sangat berpotensi untuk pileg 2014 mendatang. Sayangnya, Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa harus kandas ditengah jalan sebelum menjadi calon.

Pria yang akrab dipanggil Tatok ini menjelaskan, Provinsi Jawa Timur tidak bisa dipungkiri memiliki jumlah penduduk yang mayoritas Nahdliyin. Menurutnya, selama ini Jawa Timur masih kurang merangkul warga Nahdliyin. Ia berharap di Pileg 2014 nanti mampu meraih simpati secara maksimal. Pasalnya, suara kaum Nahdliyin juga sangat diperlukan untuk Pemilihan Presiden yang digelar beberapa bulan setelah Pemilu digelar. "Untuk mewujudkannya, Golkar akan menggandeng Satuan Karya Ulama dan akan berada di garda terdepan mengawal suara Nahdliyin," kata mantan Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur tersebut.

Sejak tahun 1971 Partai Golkar juga memperkuat basis-basis pesantren sebagai ciri khas dari warga Nahdliyyin. Setidaknya ada tiga simpul pondok pesantren besar mengawal suara Nahdliyin, yakni Pondok Pesantren Darul Ulum di Jombang, Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Magetan dan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo. Dengan membidik suara Nahdliyin ini diharapkan mampu mendongkrak perolehan Kursi di parlemen dari 11 kursi (jumlah suara Partai Golkar di DPRD Jawa Timur saat ini) menjadi 20 kursi di Pileg 2014 mendatang. "Ini memang berat. Karena kerja politik yang mestinya dilakukan empat tahun, harus dilakukan selama 8 Bulan. Dengan merangkul suara dari kaum Nahdliyin, Partai Golkar optimis bisa mendapat 20 persen suara di Jawa Timur," tukasnya.
http://daerah.sindonews.com/read/201...bidik-suara-nu


-----------------------------

Perang baru saja dimulai ....

[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive