SITUS BERITA TERBARU

Nekat! Melancong ke Pulau Komodo Tanpa Uang dari Jakarta

Saturday, July 13, 2013
[imagetag]
Nila Tanzil dan Gofar Hilman, dua orang "Nekat Traveler"

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernah terbayang untuk melakukan perjalanan tanpa menggunakan uang satu rupiah pun? Meski terkesan mustahil, tettapi inilah tantangan yang akan dijawab oleh Nila Tanzil dan Gofar Hilman.

Ya, kedua orang ini melakukan perjalanan bertajuk "Nekad Traveler". Dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur) tersebut, modal utama mereka hanya akses data sebanyak 180 GB yang diberikan oleh Telkomsel. Tentu saja, modal lainnya adalah kenekatan mental mereka.

"Nekad Traveler ini adalah perjalananku yang akan traveling selama sebulan dari Jakarta ke Pulau Komodo tanpa uang, hanya bermodal data 180 GB dan juga smartphone," ujar Nila Tanzil saat ditemui di sela-sela pelepasan Nila Tanzil dn Gofar Hilman dalam melakukan perjalanan "Nekad Traveler" di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Bagaimana caranya bisa melakukan perjalanan tanpa biaya? Nila mengungkapkan banyak hal-hal tak biasa yang akan ia lakukan, seperti menjual "jasanya" untuk mempromosikan rumah makan atau penginapan yang ia gunakan sebagai akomodasi agar mendapatkan tempat menginap dan makan gratis.

"Gimana caranya supaya bisa tanpa harus pakai uang misalnya menginap di homestay atau hotel atau makan di restoran? Contohnya itu aku bisa bilang ke pemiliknya, 'Restorannya mau di promosikan nggak? Di website, di Twitter, tapi kasih sepiring nasi gratis ya untuk makan kita'," papar Nila.

Hal senada pun diungkapkan Gofar yang merupakan rekan Nila dalam perjalanan. Gofar mengaku siap untuk menghadapi tantangan perjalanan tanpa uang ke Pulau Komodo.

"Modal gue cuma satu, hanya 'nekat'. Dan, gue mau melakukan apa saja untuk itu. Jadi gue yakin banget dengan kemampuan yang gue punya meski gue bukan seorang traveler. Gue bisa nebeng sana, nebeng sini sampai ke Pulau Komodo, apalagi ada media sosial kan," papar Gofar.

Gofar pun mengatakan sebagai salah satu modalnya di perjalanan, ia akan membawa gitar. Rencananya, ia akan mengamen, namun bukan uang yang akan ia terima melainkan ditukar dengan makanan dan tempat menginap.

"Gue bawa gitar, gue akan ngamen tapi gue nggak akan terima uang. Gue ngamen kalau bisa dibarter sama makanan," katanya.

Perjalanan yang akan ditempuh selama satu bulan ini akan disebarluaskan melalui situs resmi Telkomsel. Melalui situs tersebut, mereka akan mengajak pembaca berpartisipasi dan mendukung perjalanan mereka.

"Publik juga bisa bantuin aku lewat situs web. Social media itu berguna banget, karena aku bisa minta tolong. Misalnya lagi di Solo nih, butuh tumpangan ke Jogja, siapa yang mau nebengin," kata Nila.


Perjalanan Nekat Tanpa Uang Tiba di Yogyakarta

JAKARTA, KOMPAS.com � Nila Tanzil dan Gofar Hilman, yang sedang melakukan perjalanan bertajuk "Nekat Traveler" dari Jakarta menuju Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT), kini telah sampai di Yogyakarta. Perjalanan yang telah mereka lakukan mulai Minggu (30/6/2013) lalu berhasil mereka lakukan dengan bermodal akses data sebanyak 180 GB.

"Dari Jakarta kami mendapat tumpangan ke Bekasi lalu ke Bandung. Di sana kita ditraktir sama anak NHI janjian lewat Twitter," ujar Nila melalui sambungan telepon ke Kompas.com, Selasa (9/7/2013) malam.

Di Bandung, Nila mengatakan, mereka sempat ditawari menggunakan trike, yaitu gantole bermotor dari Bandung menuju perjalanan berikutnya, yakni Pangandaran. Selama perjalanan menuju Pangandaran menggunakan trike, mereka berada di ketinggian lebih dari 5.000 meter.

"Di Pangandaran kita ke Batu Karas belajar surfing. Habis itu ke Citumang, lalu dikasih tantangan sama surfer di sana nyobain loncat dari ketinggian tujuh meter," katanya.

Yang menegangkan, menurut Nila, tidak hanya soal melompat dari ketinggian, tetapi cara untuk mencapai tebing melalui akar-akar pohon. Apalagi rekannya, Gofar, mengaku takut pada ketinggian.

Gofar pun menuturkan, untuk mendapatkan makan, mereka sempat ikut pesta khitanan salah satu desa di Pangandaran. "Kita kan memang siap bawa baju rapi. Lalu suatu saat ada pesta khitanan di sebuah desa di Pangandaran, di situ kita menyamar menjadi tamu," katanya.

"Tapi meski sudah nyamar tetap saja ketahuan karena tampilan kita berbeda kan dengan tamu yang datang lainnya. Lalu saya coba ngobrol dengan orang di sebelah yang ternyata kepala desa," sambungnya.

Akhirnya setelah ketahuan bukan warga desa tersebut, lanjut Gofar, ia diminta menyanyi oleh warga. Sedangkan Nila menawarkan jasa foto dan mengunggah ke media sosial seperti Facebook dengan memanfaatkan akses data yang dimiliki.

Beberapa hari di Pangandaran, mereka pun melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Gofar mengatakan, meski tak menggunakan uang satu rupiah pun, ia tidak takut untuk terus melanjutkan perjalanan. Dengan akses data yang ia miliki dan kebaikan orang-orang yang ia temui saat perjalanan, ia yakin akan mencapai tujuannya di Pulau Komodo.

"Aku enggak takut. Aku percaya orang Indonesia itu ramah-ramah selama kita baik-baik saja. Padahal, waktu di Pangandaran aku pernah ketemu orang yang kelihatannya agak seram, tapi aku ajak ngobrol dan ternyata baik," katanya.

sumber

sumber

Sepertinya cukup menantang...
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive