SITUS BERITA TERBARU

Militer Mesir Buru Anggota Ikhwanul Muslimin

Sunday, July 7, 2013
Militer Mesir Buru Anggota Ikhwanul Muslimin
[imagetag]


Kejaksaan Agung Mesir membuka investigasi atas Muhammad Mursi dan pemimpin puncak Ikhwanul Muslimin lainnya atas dugaan menghasut kekerasan dan membunuh demonstran. Langkah ini dilakukan sehari setelah militer menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis itu.

Jaksa penuntut Jenderal Abdel Mahmoud Maquid mengeluarkan perintah mencegah Mursi dan 35 orang lainnya meninggalkan negara itu sementara mereka berada di bawah penyelidikan, demikian Middle East News Agency dan EgyNews melaporkan.

Ikhwanul Muslimin menyerukan pendukung Mursi untuk turun ke jalan untuk memprotes tindakan militer. Di lain pihak, angkatan bersenjata Mesir mengumumkan akan menjamin hak-hak masyarakat untuk melakukan protes selama tidak menimbulkan kekerasan atau penghancuran harta benda. Meski begitu, militer bergerak untuk menangkap pemimpin Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi.

Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad mengatakan kepada CNN bahwa Mursi awalnya berada dalam tahanan rumah di Kantor Pusat Garda Republik di Kairo. Namun, kemudian dia dipindahkan ke Departemen Pertahanan. Hingga kini militer belum mengomentari keberadaan Mursi.

Kabar dari MENA dan EgyNews tampaknya bertentangan dengan laporan sebelumnya bahwa Mursi menolak tawaran oleh angkatan bersenjata untuk meninggalkan Mesir ke Qatar, Turki, atau Yaman. Surat kabar Al-Ahram melaporkan hari Kamis bahwa Mursi tidak akan mundur secara sukarela dan bahwa pidatonya pada Rabu--sesaat sebelum kejatuhannya--merupakan "penentangan paling mencolok terhadap otoritas (militer)" dan "deklarasi konfrontasi dengan mereka."

Dalam sebuah wawancara di Kairo, El-Haddad menyebut penangkapan sebagai "upaya yang sangat dipertanyakan oleh militer untuk menghancurkan Ikhwanul Muslimin."

Mantan kepala Ikhwanul Muslimin, Mohamed Mahdi Akef, dan pengawalnya ditangkap pada Kamis di Kairo dengan empat senjata yang mereka miliki, menurut MENA, yang mengutip sumber-sumber keamanan.

Saat itu pemimpin saat ini Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badei, juga turut ditangkap. Ia ditangkap karena "hasutan untuk membunuh," menurut laporan Al-Ahram. Polisi sedang mencari lagi 300 anggota Ikhwanul Muslimin, demikian media itu melaporkan.

Pada hari Rabu, polisi menutup studio stasiun televisi pro-Ikhwanul Muslimin, Misr 25, The People, dan al-Hafez serta menangkap beberapa wartawannya.


SUMBERNYA
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive