SITUS BERITA TERBARU

Kriris Gas, Pabrik Fatty Alkohol di Belawan Tutup

Thursday, July 18, 2013
Kriris Gas, Pabrik Fatty Alkohol di Belawan Tutup

[imagetag]

Quote:Akibat krisis listrik yang berkepanjangan di Sumatera Utara, satu perusaaan penghasil fatty alkohol PT Ecogreen Oleochemical yang berlokasi di Belawan, Sumatera Utara terpaksa ditutup.

Perusahaan penghasil bahan baku pasta gigi, deterjen, minyak wangi, dan bahan dasar obat-obatan itu terpaksa ditutup menyusul berhentinya pasokan gas dari PT Pertiwi Nusantara Resources kepada PT Perusahaan Gas Negara untuk kebutuhan industri di Sumut.

Ketua Asosiasi Pengusaha Penghasil Gas (Apigas) Sumatera Utara Johan Brien meyatakan, pasokan gas ke Sumut yang semakin menipis berdampak buruk bagi berlangsungnya industri berbahan baku kelapa sawit dan produk oleochemical." Satu lagi perusahaan penghasil fatty alkohol terpaksa tutup karena kekurangan pasokan gas dari PT Pertiwi Nusantara Resources ke PT Perusahaan Gas Negara," kata Johan Brien kepada Tempo, Kamis 18 Juli 2013.

Menurut Johan, berdasarkan laporan yang dia terima dari manajemen PT Ecogreen, perusahaan itu mendapat pasokan gas dari PGN yang disuplai dari operator PT PNR." Dari laporan manajemen Ecogreen, mereka menutup usaha yang sudah 23 tahun berdiri itu dengan alasan pasokan gas yang tidak memadai," ujar Johan. Penutupan Ocogreen, Johan melanjutkan terhitung sejak 11 Juli 2013.

Fatty alkohol atau lemak alkohol adalah alkohol alifatis yang merupakan turunan dari lemak alam ataupun minyak alam. Namun Ecogreen mendapatkan fatty alkohol dari proses merubah gas menjadi hydrogen sebelum menjadi alkohol alifatis." Ecogreen memakai gas sebagai bahan baku fatty alkohol, sementara pasokan dari PGN ke Ecogreen sudah terhitung nol sejak 11 Juli 2013," tutur Johan.

Menurut Johan, industri pengguna gas di Sumut sedikitnya memerlukan 18 hingga 20 juta kaki kubik per hari. Namun sejak 13 tahun lalu, jumlahj pasokan gas terus saja menurun." Seteleh PNR menyatakan mundur sebagai operator pemasok gas ke PGN, saat ini hanya ada Pertamina EP sebagai pemasok gas sebesar tujuh juta kaki kubik per hari ke PGN untuk kebutuhan industri," ujar Johan.

Menurut Johan, sebelum PT Ecogreen tutup, dua perusahaan yakni PT Flora Sawita dan Glovindo mengalami nasib yang sama." Saat ini pengusaha sangat berharap pemerintah pusat turun tangan mengendalikan keadaan industri pengguna gas di Sumut agar tidak ada lagi perusahaan yang mengakhiri kegiatannya karena pasokan gas. Pengusaha sudah tidak percaya lagi dengan Pemerintah Provinsi Sumut maupun anggota legislatif yang terus-terusan berjanji," ujar Johan.

Manejer PT Ecogreen Oleochemical, Hasyim Halim, mengakui, sejak 11 Juli 2013 Ecogreen tutup dan merumahkan sekitar 300 karyawan." Manajemen Ecogreen akan rapat untuk menentukan sikap apakah tetap beroperasi di Sumut atau pindah ke tempat lain," kata Hasyim.. Dia menambahkan, Ecogreen masih mendapatkan pasokan gas sebanyak 900 ribu kaki kubik dari 1,5 juta kaki kubik kebutuhan.

SUMBER


Kasian pegawai nya
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive