Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan tidak akan menerapkan Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) terhadap pendatang setelah Lebaran 2013. Ia pun lebih memilih menerapkan Operasi Bina Kependudukan (Biduk).
Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan selama ini OYK yang selalu digelar gubernur pendahulunya, tidaklah efektif dalam mencegah arus urbanisasi ke Ibu Kota. Buktinya tak ada yang berbeda mengenai kepadatan penduduk di Jakarta.
"Saya tanya, operasi yustisi sudah diadakan beberapa puluh tahun? Penduduk tambah atau tidak? Karena memang belum ketemu jurus yang lain. Kalau ketemu jurus lain, nanti akan kita sampaikan," kata Jokowi di Selasa (16/7/2013).
"Kalau operasi yustisi saat Lebaran kembali dari mudik. Tapi pas kembalinya saat itu, apa bedanya? Hanya seminggu dua minggu saja. Yang setahun? Ya kan?" lanjutnya.
Ia pun mengaku, saat ini upaya yang cukup efektif hanya berupa imbauan. Misalnya, mereka yang kembali ke Jakarta diimbau untuk tak membawa saudaranya dari kampung. "Jurus imbauannya seperti apa nanti akan kita umumkan," jelasnya.
SIP!!
sumber
Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan selama ini OYK yang selalu digelar gubernur pendahulunya, tidaklah efektif dalam mencegah arus urbanisasi ke Ibu Kota. Buktinya tak ada yang berbeda mengenai kepadatan penduduk di Jakarta.
"Saya tanya, operasi yustisi sudah diadakan beberapa puluh tahun? Penduduk tambah atau tidak? Karena memang belum ketemu jurus yang lain. Kalau ketemu jurus lain, nanti akan kita sampaikan," kata Jokowi di Selasa (16/7/2013).
"Kalau operasi yustisi saat Lebaran kembali dari mudik. Tapi pas kembalinya saat itu, apa bedanya? Hanya seminggu dua minggu saja. Yang setahun? Ya kan?" lanjutnya.
Ia pun mengaku, saat ini upaya yang cukup efektif hanya berupa imbauan. Misalnya, mereka yang kembali ke Jakarta diimbau untuk tak membawa saudaranya dari kampung. "Jurus imbauannya seperti apa nanti akan kita umumkan," jelasnya.
SIP!!
sumber
