SITUS BERITA TERBARU

Ini Dia Pasar Dengan Stratifikasi Tinggi!

Monday, July 1, 2013
Sumber:Info Jual Beli Rumah


Sebagaimana terjadi perbedaan stratifikasi sosial dan ekonomi yang tercermin dari daya beli kelompok masyakarat, hal yang sama juga terjadi pada harga di pasar properti. Sebagai contoh, sebuah rumah sederhana bersubsidi seluas 36 meter persegi di Bekasi dijual dengan harga Rp98 juta, sementara sebuah kondominium di Jalan Kuningan, Jakarta, dengan luasan yang sama bisa dijual Rp1 miliar.

Jadi bisa dibayangkan, stratifikasi harga properti hunian yang sangat berbeda begitu kontras, kendati jarak keduanya hanya ditempuh dalam waktu satu jam. Padahal, pada dasarnya tujuan kepemilikan kedua hunian tersebut tidak berbeda, yaitu agar penghuninya terhindar dari panas dan hujan.

Fakta ini menunjukkan, bahwa setiap lapisan masyarakat yang terbagi dalam segmen harga, tercermin dari harga beli properti miliknya. Misalnya, pembeli RSh dengan daya beli Rp2 juta per bulan tentu berbeda segmen dengan pembeli apartemen mewah yang memiliki daya beli Rp200 juta per bulan. Dari gambaran tadi terlihat, makin senjang strata sosial dalam masyarakat, akan membuat strata harga properti pun semakin dalam.

Seorang investor harus dapat memilih dan memilah-milah investasi yang paling layak untuk dibidik, dilihat dari target pasar dan prospek daya beli dari target pasar yang bersangkutan. Jika Anda membeli rumah seharga Rp98 juta (tipe RSh), maka peningkatan harga rumah tersebut akan tergantung pada peningkatan daya beli masyarakat pembeli rumah kelas RSh.

Jadi, belum tentu kenaikan harga rumah di kelas RSh lebih tinggi dibanding kenaikan harga apartemen dengan harga Rp800 jutaan. Kenyataannya, harga apartemen dengan harga Rp800 jutaan bisa naik sekitar 20% per tahun, tetapi harga RSh belum tentu bisa naik sebesar itu, kendati murah. Ini disebabkan karena pendapatan masyarakat menengah ke bawah yang membeli RSh tidak naik sebesar pendapatan masyarakat pembeli apartemen Rp800 jutaan.

Dari sini terlihat bahwa prospek kenaikan harga sebuah investasi properti belum tentu tergantung pada kuantitas konsumennya. Sebaliknya, yang lebih penting adalah kualitas (tingkat pertumbuhan daya beli) pasar atau konsumennya.

[imagetag]

Baca Juga Artikel Ini:

Mari Mengenal Siklus Pasar Properti!

Ini Dia Empat Fase Siklus Pasar Properti!

[Masa Siih???]Pasar Properti Tidak Memiliki Pusat Pasar???

Garis Merahnya Bahwa Setiap Lapisan Masyarakat Terbagi Pada Segmen Harga Gan, Ini Tercermin Dari Harga Beli Properti Miliknya, Nah Menurut Agan2 Sekalian Gimana?? [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive