SITUS BERITA TERBARU

Cerita Pencarian Anak Guru Besar dan Terkuaknya Kedok Sang 'Jagal'

Sunday, July 28, 2013
Quote:Magelang - Meski ditutup-tutupi serapat mungkin, aksi kriminal acapkali tetap terendus. Seperti yang dilakukan Muhyaro (45), pria yang berasal lereng Gunung Sumbing, tepatnya Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Magelang ini. Terkuak, dia bukan hanya pelaku penipuan, tapi juga pembunuh 3 orang. Muhyaro juga menyebabkan gugurnya perwira polisi Polda Jateng, AKP Yahya R Lihu.

Kedok Muhyaro sebagai 'jagal' terungkap saat polisi mengusut kasus penipuan dan hilangnya seorang anak guru besar Univesitas Diponegoro Semarang bernama Yulanda Rifan. Dalam laporan disebutkan Rifan tak diketahui keberadaannya setelah pergi ke alun-alun Magelang pada awal Juli 2013. Muhyaro ditangkap karena terdeteksi sebagai orang yang berkomunikasi terakhir dengan Rifan.

Polisi mengembangkan kasusnya. Muhyaro mengaku membunuh Rifan dan menguburnya di dekat rumah. Kemudian, sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis (25/7), AKP Yahya R Lihu yang menjabat sebagai Kanit Resmob Polda Jateng bersama anak buahnya menggelandang dan meminta Muhyaro menunjukkan tempat ia mengubur korban.

Yahya memborgol Muhyaro, lalu mengikatkan tangannya ke tangan Muhyaro agar tersangka penipuan itu tidak kabur. Keduanya turun dari mobil dan saat berjalan beriringan, Muhyaro melompat ke jurang. Yahya terseret dan ikut jatuh.

Beberapa anak buah Yahya panik. Kondisi gelap. Tubuh Muhyaro dan Yahya ditelan rimbunnya pepohonan di jurang sedalam 100 meter. Beberapa jam kemudian, bantuan datang. Evakuasi berlangsung cukup lama. Baru pada pukul 11.30 WIB, Munyaroh dan Yahya ditemukan.

Saat dievakuasi, Muhyaro telah tewas dan Yahya dalam kondisi kritis. Muhyaro dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi dan Yahya dibawa ke rumah duka, Banyumanik Semarang, untuk dimakamkan.

Meski tersangka sudah tewas, polisi tak menghentikan penyelidikan. Mereka mengecek dan menggali rumah Muhyaro, Jumat (26/7). Tak ditemukan apa-apa. Kemudian, polisi yang membawa anjing pelacak beringsut ke kebun milik Muhyaro yang berjarak 1 km dari rumah. Di tempat itulah, polisi menemukan 3 mayat, Sabtu (27/7).

Salah satu mayat masih terlihat baru dikuburkan. Jasadnya masih utuh. Di dekatnya, dua mayat lain yang sudah agak rusak ditemukan. Posisi dua mayat ini berlawanan arah, menghadap barat dan timur. Ketiga mayat ini dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk diautopsi.

"Tidak ada identitas dan kondisi mayat sudah tak bisa dikenali," kata Direskrimum Polda Jateng Kombes Purwadi Arianto.

Rencananya, penyisiran akan dilakukan lagi hari ini, Minggu (28/7/2013). Tak diketahui, ada tidaknya korban lain dari jagal dari lereng Gunung Sumbing ini.

Sumber : Detik


[imagetag] [imagetag] [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive