SITUS BERITA TERBARU

[Butuh Teknik Khusus] Minyak Dijarah Pencuri, Pertamina Rugi Rp 280 Miliar dlm 7 Bln

Friday, July 26, 2013
[imagetag]


Quote:Jakarta- Pipa minyak Pertamina di Tempino-Plaju Sumatera Selatan terus dicuri dengan cara melubangi pipa (illegal tapping). Tindakan pencurian ini terus terjadi dan membuat Pertamina rugi.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, sejak Januari-23 Juli 2013, nilai kerugian yang dialami Pertamina akibat pencurian di pipa minyak tersebut mencapai Rp 280 miliar.

"Dalam sepekan saja, kehilangan minyak telah mencapai sekitar 17.500 barel atau setara dengan Rp 17,5 miliar. Jika kehilangan dihitung dari 1 Januari hingga 23 Juli 2013, nilai kerugian telah mencapai sekitar Rp 280 miliar. Ini adalah kerugian negara karena dari minyak-minyak yang dijarah itu sebagian besarnya milik negara," kata Ali dalam siaran pers, Kamis (25/7/2013).

Ali mengatakan, tren penjarahan minyak ini sudah berlangsung sejak pertengahan 2011, dan Pertamina telah melaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Untuk tahun ini saja, sudah 126 berkas laporan sudah kami tandatangani di Kepolisian," kata Ali.

Saat ini, Pertamina memutuskan menghentikan produksi minyaknya dan menetapkan stastus darurat. Ali mengatakan, minyak Pertamina menjadi objek penjarahan melalui kegiatan illegal tapping yang masif dan terorganisasi dengan rata-rata losses hingga 18% bahkan telah menyentuh angka 39% dari sekitar 12.000 barel per hari minyak yang dialirkan.

Jalur pipa minyak Tempino-Plaju yang dikelola oleh PT Pertagas, anak perusahaan Pertamina, dioperasikan secara komersial sejak 17 Juli 2013 setelah melalui masa pra dan commissioning sejak 9 Juli 2013. Jalur pipa tersebut menggantikan pipa lama yang sudah tidak aman untuk dioperasikan karena terlalu banyak mengalami kerusakan akibat aksi illegal tapping yang tidak bisa dikendalikan.

Jalur pipa baru Tempino-Plaju dengan panjang actual 260 km ditanam pada kedalaman 1,5-2 meter di bawah permukaan tanah. Dengan kapasitas angkut 24.000 barel per hari, jalur pipa baru tersebut semula diharapkan dapat menghentikan aksi penjarahan minyak yang menghubungkan sekitar 9 sumber minyak menuju Kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju.

"Pada masa pre commissioning dan commissioning selama sekitar 8 hari, sempat muncul harapan aksi penjarahan benar-benar akan berhenti karena tingkat losses dapat dikatakan hampir tidak ada. Namun, begitu pipa dioperasikan secara komersial, losses kemudian terjadi dan terus meningkat bahkan mencapai 5.000 barel per hari," kata Ali.

Rata-rata losses selama sepekan operasi komersial tersebut telah mencapai 18% dari rata-rata penyaluran 12.000 bph. Apabila dilihat trennya, losses cenderung meningkat dari semula hanya 4,45% pada hari pertama hingga terakhir sempat mencapai 39,5%.


SUMBER

Hot tapping itu hanya bisa dilakukan oleh kalangan bersertifikasi dari SKK MIGAS. Sekarang pertanyaannya adalah: Adakah musuh dalam selimut di Pertagas yg bekerjasama untuk melakukan illegal tapping tsb?

Silakkan ditafsirkan sendiri :
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive